ANALISIS

Bagaimana Iron Dome Israel Bisa Dijebol Rudal-rudal Iran?

CNN Indonesia
Kamis, 03 Okt 2024 08:44 WIB
Sistem pertahanan anti-rudal andalan Israel, Iron Dome, menjadi sorotan usai disebut berhasil dijebol oleh ratusan rudal hipersonik Iran hingga keteteran.
Penampakan Iron Dome saat cegat rudal-rudal yang mengarah ke Israel. (Foto: AFP/ANAS BABA)

Iron Dome tameng terakhir Israel

Iran meluncurkan rudal balistik secara bersamaan dan mendadak. Para pengamat menduga rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan Iran yakni Shahab-3. Rudal ini disebut mampu membawa 760 hingga 1200 kg hulu ledak.

Iran juga menggunakan rudal hipersonik Fattah-1 yang bisa melaju dengan kecepatan lima kali kecepatan suara atau sekitar 16.000 km per jam.

Karena tingkat kecepatan yang begitu tinggi, rudal jenis hipersonik sulit dicegah atau ditembak jatuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Iron Dome Israel keteteran karena fungsi sistem ini memang bukan untuk menangkis rudal balistik.

Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO) menyebut Iron Dome adalah lapisan terbawah pertahanan rudal Israel dan bukan sistem yang digunakan untuk memerangi rudal balistik.

"Anak tangga berikutnya dalam pertahanan rudal adalah David's Sling yang melindungi ancaman [rudal] Jarak pendek dan menengah," demikian rilis IMDO dalam laporan CNN.

Iron Dome bukan merupakan satu-satunya sistem pertahanan anti-rudal yang digunakan Israel. Tel Aviv menerapkan skema pertahanan anti-rudal berlapis, di mana sejumlah sistem anti-rudal bekerja pada masing-masing level ancaman.

Sementara itu, David Sling menggunakan pencegat kinetik hit to kill untuk menghalau target sejauh 186 mil atau sekitar 299 km.

Artinya saat rudal-rudal balistik Iran meluncur yang bekerja keras menangkis peluru kendali itu adalah David Sling.

Lapisan pertahanan udara selanjutnya dari sistem anti-rudal Israel adalah Arrow 2 dan Arrow 3.

Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan rudal balistik yang masuk di fase terminal atau menukik ke arah target.

Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit to kill untuk mencegat rudal balistik yang datang di luar angkasa, sebelum rudal itu masuk ke atmosfer saat menuju sasaran.

Kelemahan Iron Dome

Sejumlah pengamat sebetulnya meragukan efektivitas Iron yang disebut-sebut memiliki tingkat pencegahan 90 persen.

Peneliti Senior di Institut Timur Tengah Universitas Singapura, Jean-Loup Samaan, menyebut masalah efektivitas Iron Dome sangat kontroversial.

"Alasannya adalah pada akhirnya, kita harus bergantung pada estimasi dan data, yang merupakan data pemerintah Israel," kata Samaan ke Euronews.

Sejauh ini, apa yang dikatakan pemerintah Israel adalah bahwa efektivitas Iron Dome cukup tinggi. Israel, lanjut dia, hanya membicarakan tingkat intersepsi.

"Pertanyaannya adalah pertama, apa sebenarnya arti tingkat intersepsi itu?" imbuh Samaan.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER