Israel terpantau lebih banyak mengoperasikan sistem anti-rudal Arrow 2 dan Arrow 2 saat merespon serangan Iran pada Selasa lalu.
IDF belum mengungkapkan berapa banyak rudal Arrow Family yang digunakan atau apakah mereka juga menggunakan David's Sling dan Iron Dome untuk mencegat hujanan rudal Iran kemarin.
Rudal Arrow 2 yang lebih tua dirancang Israel seharga US$3 juta (Rp46,4 miliar) per peluru kendali. Sementara itu, Rudal Arrow 3 yang lebih baru berharga sedikit lebih murah sekitar $2 juta (Rp30,9 miliar)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Israel menembakkan sekitar 180 rudal Arrow 2 dan Arrow 3 untuk mencegat serangan Iran kemarin. Dengan begitu, Israel merogoh kocek sekitar $450 juta (Rp6,9 triliun) untuk menghalau 180 rudal Iran, dua kali lipat biaya yang dikeluarkan Teheran dalam serangan tersebut.
Sejumlah pejabat dan analis Israel pun berupaya mencari teknologi dan taktik agar bisa meringankan beban biaya dari sistem pertahanan udaranya di masa depan.
Meski Israel merupakan negara yang jauh lebih kaya dari Iran, para pejabat dan analis militer menganggap Tel Aviv perlu merumuskan strategi pertahanan udara yang lebih efektif dan efisien lagi.
Selama ini, sebagian besar pendanaan pengadaan rudal pencegat Arrow juga berasal dari AS, yang hingga saat ini telah menginvestasikan sekitar US$4 miliar (Rp61,4 triliun) dalam proyek tersebut.
Sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu, Amerika Serikat juga terus menambah bantuan senjata dan finansial untuk pertahanan sekutu dekatnya itu.
(rds/bac)