Bahrain sebetulnya telah menormalisasi hubungan dengan Israel usai mereka menandatangani Perjanjian Abraham pada 2020. Perjanjian tersebut membuat gerbang hubungan diplomatik Bahrain dengan Israel kembali terbuka .
Menurut para pengamat, normalisasi hubungan dengan Israel dilakukan Bahrain untuk mempererat hubungannya dengan AS yang saat itu masih dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pada November 2023 lalu, Bahrain memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Israel. Bahrain juga mengusir duta besar Israel dari ibu kota Manama.
Selain itu, negara tersebut juga memutuskan untuk menghentikan hubungan ekonominya dengan Israel. Semua tindakan ini dilakukan usai Israel menginvasi Palestina pada Oktober 2023 lalu, seperti dilansir TRT World.
Meski telah menarik duta besar dan memutus hubungan ekonomi dengan Negeri Zionis, Bahrain tidak pernah secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tersebut. Hal ini kemudian memicu perdebatan dari masyarakat di berbagai belahan dunia.
Dilansir Reuters, masyarakat Bahrain sendiri tidak setuju negara mereka mendukung Israel. Mereka bahkan sempat melakukan demonstrasi besar-besaran untuk mendesak pemerintah agar segera mengakhiri hubungannya dengan Israel pada tahun lalu.
Hingga saat ini, status hubungan Bahrain dan Israel masih belum jelas. Sebab, meski negara tersebut sudah menarik duta besar dan menghentikan hubungan ekonominya dengan Israel, Negeri Zionis tetap mengeklaim bahwa hubungan keduanya baik-baik saja. Namun, Bahrain saat ini sudah tidak punya hubungan diplomatik dan hubungan ekonomi dengan Israel.
(gas/bac)