Daftar Negara-negara Arab yang Janji Netral ke Iran, Tak Bantu Israel

CNN Indonesia
Rabu, 09 Okt 2024 12:25 WIB
Ratusan rudal Iran saat membombardir Tel Aviv, Israel. (AFP/JACK GUEZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Negara-negara Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (Gulf Cooperation Council/GCC) khawatir menjadi target serangan Iran usai Teheran menembakkan 200 rudal balistik dan hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10).

Negara GCC khawatir bisa terdampak eskalasi konflik Iran-Israel setelah sejumlah pejabat Israel mengeklaim Teheran menargetkan fasilitas vital di Timur Tengah, termasuk kilang minyak yang dimiliki beberapa negara di kawasan.

Oleh karena itu, negara-negara GCC yang melakukan pertemuan di Doha, Qatar, pada Jumat (4/10) berjanji tidak akan membantu Israel di tengah ketegangan mereka dengan Iran, Palestina, dan Lebanon.

Berikut daftar negara Arab yang berjanji ke Iran bakal netral dan tidak akan bantu Israel.

Arab Saudi

Arab Saudi merupakan eksportir minyak terbesar di Teluk Arab. Negara tersebut sebetulnya punya riwayat rivalitas sengit dengan Iran. Namun, mereka telah melakukan rekonsiliasi politik dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan bin Abdullah, mengatakan dalam pertemuan yang dihelat di Doha, Qatar, pada pekan lalu bahwa negaranya tidak akan membantu Israel.

Saudi akan bersikap netral dalam merespons eskalasi antara Teheran dan Israel yang kian memanas belakangan ini, seperti dikutip Reuters.

Uni Emirat Arab

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga berjanji kepada Iran untuk tidak membantu Israel dalam segi apa pun. Mereka memilih untuk netral di tengah eskalasi konflik Iran dan Israel yang belakangan ini kian memanas.

Pada September 2023 lalu, Menteri Luar Negeri UAE, Abdullah bin Zayed Al Nahyan, menegaskan bahwa mereka tidak akan mendukung Israel dalam melakukan invasi ke Gaza. Sebab, UAE berkomitmen untuk mendukung pendirian negara Palestina dan solusi dua negara.

"Uni Emirat Arab tidak siap mendukung hari setelah perang di Gaza tanpa berdirinya negara Palestina," tulis menlu UEA di laman X pribadinya pada dilansir Al Jazeera.

Bahrain

Bahrain berjanji kepada Iran bahwa mereka tidak akan mendukung Israel dalam segi apa pun. Mereka akan bersikap netral layaknya negara-negara GCC lainnya dalam merespons eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

Bahrain sebetulnya telah menormalisasi hubungan dengan Israel usai mereka menandatangani Perjanjian Abraham pada 2020. Perjanjian tersebut membuat gerbang hubungan diplomatik Bahrain dengan Israel kembali terbuka.

Namun, pada November 2023 lalu, Bahrain memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Israel. Bahrain juga mengusir duta besar Israel dari ibu kota Manama. Tindakan ini dilakukan usai Israel menginvasi Palestina pada Oktober 2023 lalu.

Kuwait

Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, telah menegaskan pada 2023 lalu bahwa negaranya tidak akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Dilansir The Media Line, Kuwait tetap berkomitmen untuk mendukung pendirian negara Palestina dan mendesak Israel untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di negara tersebut.

Dalam pertemuan negara-negara GCC di Doha, Qatar, pekan lalu, Kuwait bersama negara-negara GCC lainnya juga berkomitmen untuk tidak membantu Israel dalam segi apa pun. Mereka berjanji kepada Iran untuk bersikap netral dalam merespons ketegangan yang terjadi antara negara tersebut dengan Israel belakangan ini.

Oman

Oman juga berjanji kepada Iran untuk tidak membantu Israel. Mereka ingin bersikap netral lantaran tidak mau terseret ke dalam eskalasi konflik yang terjadi antara Iran dan Israel belakangan ini.

Oman juga sudah menolak normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Sebab, negara yang beribukotakan Muscat itu ingin Negeri Zionis segera mengakhiri pendudukannya di Palestina, seperti dikutip Haaretz.

Qatar

Dalam pertemuan negara-negara GCC di Doha, Qatar, yang dihelat pekan lalu, Qatar juga berjanji kepada Iran untuk tidak membantu Israel. Sebab, Qatar tidak mau Iran ikut menyerang mereka karena berada di pihak Israel.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Qatar yang menjadi tuan rumah acara tersebut juga mendesak Israel untuk segera mengakui negara Palestina.

Mereka meminta Israel untuk segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri pendudukan ilegalnya di Palestina, seperti dikutip The Guardian.

(gas/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK