AS Beber Motif Hizbullah Minta Gencatan Senjata ke Israel

CNN Indonesia
Rabu, 09 Okt 2024 15:55 WIB
AS sebut Hizbullah minta perang dengan Israel disetop karena pihaknya sudah semakin terpukul.
Penampakan di Lebanon usai dua minggu gempuran Israel yang menargetkan Hizbullah. Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mengungkap alasan kelompok milisi Hizbullah Lebanon meminta gencatan senjata atas perangnya dengan Israel.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan Hizbullah meminta perang disetop lantaran sudah semakin terpukul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama setahun, dunia menyerukan gencatan senjata, namun Hizbullah menolaknya. Sekarang di saat Hizbullah dalam posisi lemah dan semakin terpukul, tiba-tiba mereka mengubah pendirian dan menginginkan gencatan senjata," kata Miller, seperti dikutip Reuters, Selasa (8/10).

Wakil pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah Lebanon memperjuangkan gencatan senjata di negara itu.

Qassem menyampaikan hal tersebut kala pasukan militer Israel semakin intens menyerang Lebanon dalam invasinya sejak 1 Oktober.

"Kami mendukung upaya politik (Ketua Parlemen) Nabih Berri untuk mencapai gencatan senjata," kata Qassem dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dikutip AFP.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Nabih Berri, sekutu dekat Hizbullah yang beraliran Syiah, selama beberapa waktu belakangan memang telah mengupayakan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Negosiasi itu dimediasi oleh negara-negara Barat.

Sebelum ini, Hizbullah menegaskan tak mau gencatan senjata jika Israel tidak menghentikan serangan di Jalur Gaza Palestina. Namun kini, setelah Lebanon mulai diserang brutal, Hizbullah pun melonggarkan syarat tersebut.

Miller sendiri menegaskan bahwa AS mendukung upaya Israel melemahkan Hizbullah. Meski begitu, Washington juga ingin melihat resolusi diplomatik atas konflik ini.



(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER