Setahun Agresi Israel, MER-C Beber Kondisi RS Indonesia di Gaza

CNN Indonesia
Rabu, 09 Okt 2024 20:00 WIB
MER-C) membeberkan kondisi Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza tepat setahun Israel melakukan agresi militer di daerah tersebut.
Kondisi RS Indonesia di Jalur Gaza usai setahun agresi Israel. (AFP/MOHAMMAD AHMAD)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Medical Emergency Committee (MER-C) membeberkan kondisi Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza setahun Israel melakukan agresi militer di daerah tersebut.

Anggota Emergency Medical Team (EMT) MER-C Indonesia, dr Dany K Ramdhan, menjelaskan bahwa kondisi RS Indonesia di Gaza yang berjumlah empat lantai saat ini hanya berfungsi 60 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini terjadi karena ada sejumlah kerusakan di beberapa bagian rumah sakit imbas serangan Israel di Gaza.

"Saat ini, rumah sakit tersebut hanya berfungsi 60 persen dari kapasitas. Sebab, masih ada beberapa kerusakan, terutama di lantai 3 dan lantai 4," ungkap Dany dalam konferensi pers MER-C Indonesia yang dihelat pada Rabu (8/10) sore WIB.

Selain itu, Dany juga menjelaskan bahwa saat ini RS Indonesia di Gaza sedang kekurangan pasokan listrik. Hal ini juga membuat pelayanan rumah sakit untuk para pasien menjadi kurang optimal.

"Sumber energi, yaitu listrik sangat kurang. Memang, saat ini, tenaga listrik kita masih dipasok oleh WHO melalui mesin diesel. Namun, itu pun pasokannya kadang ada kadang juga tidak. (Sebetulnya) ada sumber (listrik) lain dari solar panel. Namun, itu hanya 40 persen yang masih berfungsi," tutur dr Dany.

Meski begitu, Dany menjelaskan bahwa Rumah Sakit Indonesia masih bisa melakukan operasi-operasi besar bagi para korban yang terdampak serangan Israel.

"Rumah Sakit Indonesia kondisinya sanggup untuk melakukan operasi-operasi besar dengan spesialisasi yang cukup lengkap, kecuali sub-spesialisasi," kata Dany.

Lebih lanjut, Ketua Presidium MER-C Indonesia, dr Hadiki Habib menjelaskan kondisi RS Indonesia di Gaza sebetulnya sudah berfungsi dengan baik walaupun tidak optimal.

Ia menambahkan bahwa RS Indonesia di daerah tersebut juga sering digunakan untuk menangani kasus-kasus trauma, khususnya kasus trauma massal atau mass casualty insiden yang terjadi karena serangan yang dilakukan Israel ke Gaza.

"Rumah sakit Indonesia di Gaza kondisinya sudah bisa berfungsi walaupun tidak optimal dan melakukan pelayanan-pelayanan terhadap korban-korban trauma," kata Hadiki.

Terakhir, Dany mengatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasien yang terdampak serangan Israel.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah Indonesia dan WHO segera memberikan pasokan obat dan alat-alat medis kepada Rumah Sakit Indonesia yang ada di sana. Sebab, persediaan obat dan alat medis di rumah sakit tersebut kian hari kian menipis.

"Besar harapan kami untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan, baik tenaga kerja, alat operasi, dan obat-obatan yang kian hari kian menipis," tutup Dany.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER