Pasukan PBB: Tank Israel Serang Markas UNIFIL Lebanon, 2 Tentara Luka

CNN Indonesia
Kamis, 10 Okt 2024 20:46 WIB
Pasukan PBB di Lebanon UNIFIL menyebut tank Israel serang markas besar mereka menyebabkan dua orang terluka.
Ilustrasi tank Merkava Israel. Pasukan PBB di Lebanon UNIFIL tuduh tank Merkava Israel serang markas mereka di Lebanon. (REUTERS/Jim Urquhart)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon UNIFIL menyebut tank Israel serang markas besar pasukan perdamaian tersebut pada Kamis (11/10) menyebabkan dua orang terluka.

"Pagi ini, dua penjaga perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembakkan senjatanya ke arah menara pengamatan di markas UNIFIL di Naqura. Tembakkan tersebut mengenai langsung dan menyebabkan mereka jatuh," kata bunyi pernyataan UNIFIL, seperti dikutIp AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, UNIFIL mengatakan bahwa dua pasukan mereka yang terkena serangan Israel tidak mengalami luka yang serius.

"Syukurlah, kali ini luka-lukanya tidak serius. Namun, mereka masih dirawat di rumah sakit. Markas UNIFIL di Naqura dan posisi di sekitarnya telah berulang kali terkena tembakan," tambah mereka.

Lebih lanjut, UNIFIL melaporkan bahwa Israel sebetulnya sudah menyerang ke markas mereka pada Rabu (9/10). Serangan tersebut dikabarkan telah merusak kamera pemantau di sekitar gerbang masuk.

"Mereka juga secara sengaja menembaki (sebuah lokasi) di mana pertemuan trilateral rutin diadakan sebelum konflik dimulai. (Dalam serangan itu), mereka merusak pencahayaan dan stasiun relay," kata UNIFIL.

Oleh karena itu, UNIFIL mengultimatum kepada IDF untuk tidak lagi melakukan serangan kepada UNIFIL. Sebab, mereka harus menghormati pasukan perdamaian yang diutus langsung dari PBB.

"Kami mengingatkan IDF dan semua pihak tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB dan menghormati ketidakberdayaan lokasi PBB setiap saat," jelas UNIFIL.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER