Tentara Sri Lanka Jadi Korban Serangan Baru Israel ke Markas UNIFIL

CNN Indonesia
Jumat, 11 Okt 2024 16:26 WIB
Sejumlah pasukan penjaga perdamaian Sri Lanka dilaporkan terluka dalam serangan Israel lainnya yang menargetkan markas besar pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), pada Jumat (11/10) pagi waktu setempat. (REUTERS/Thaier Al-Sudani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pasukan penjaga perdamaian Sri Lanka dilaporkan terluka dalam serangan Israel lainnya yang menargetkan markas besar pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), pada Jumat (11/10) pagi waktu setempat.

Dilansir dari Aljazeera, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan tank Merkava Israel menargetkan salah satu menara observasi UNIFIL di jalan utama yang menghubungkan Tyre dengan Naqoura, di depan pos pemeriksaan Angkatan Darat Lebanon.

Serangan ini melukai kontingen Sri Lanka yang ditempatkan di sana.

Dikatakan artileri Israel menembakkan peluru yang mengenai pintu masuk utama pusat komando UNIFIL di Naqoura, menyebabkan kerusakan di lokasi tersebut.

Kementerian Luar Negeri Lebanon mengutuk serangan Israel terbaru di markas UNIFIL.

"Pengeboman yang menargetkan menara pengawas dan pangkalan utama UNIFIL di Ras Naqura, dan pangkalan batalion Sri Lanka, yang menyebabkan sejumlah orang terluka,: kata sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Salah satu sumber Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan dua personel UNIFIL mengalami luka-luka dalam serangan ini.

"Pasukan Israel menembaki pos pengamatan milik pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di pangkalan utamanya di Naqoura di Lebanon selatan pada hari Jumat, melukai dua orang," kata dua sumber PBB, dilansir Reuters.

Naqoura terletak di Lebanon selatan dalam area yang disebut Blue Line atau wilayah netral. Pasukan perdamaian PBB berada di kawasan tersebut atas mandat Dewan Keamanan PBB untuk mendukung stabilitas keamanan Lebanon.

Laporan tersebut muncul setelah sebelumnya dua pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia terluka dalam insiden serupa pada Kamis (10/10) malam.

Saat ini, dua anggota TNI tersebut sedang di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan. Imbas serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel.

Ia menekankan serangan itu merupakan pelanggaran besar terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

(tim/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK