Peraih Nobel Perdamaian 2024: Seharusnya Pejuang Gaza yang Menang

CNN Indonesia
Minggu, 13 Okt 2024 18:10 WIB
Komite Nobel memutuskan memberikan hadiah Nobel Perdamaian 2024 tersebut kepada Nihon Hidankyo atau para penyintas bom atom di Jepang.
Toshiyuki Mimaki, Direktur Perwakilan Nihon Hidankyo. (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para penyintas bom atom di Jepang yang terjadi hampir delapan dekade lalu, telah memenangkan hadiah Nobel Perdamaian 2024, atas kampanye mereka untuk membersihkan dunia dari senjata nuklir.

Konfederasi Organisasi Penderita Bom A dan H Jepang, yang umumnya dikenal sebagai Nihon Hidankyo, menerima penghargaan tersebut satu tahun sebelum peringatan 80 tahun pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, dan pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Komite Nobel mengatakan telah memutuskan untuk memberikan hadiah Nobel Perdamaian 2024 tersebut kepada Nihon Hidankyo atas upaya mereka untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan untuk menunjukkan melalui kesaksian saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite itu juga mengatakan kesaksian oleh hibakusha atau para penyintas pemboman Agustus 1945 oleh AS, telah membantu menghasilkan dan mengonsolidasikan penentangan yang meluas terhadap senjata nuklir di seluruh dunia dengan memanfaatkan kisah-kisah pribadi mereka.

Selain itu hibakusha membuat kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri, dan mengeluarkan peringatan mendesak terhadap penyebaran dan penggunaan senjata nuklir.

"Hibakusha membantu kita menggambarkan yang tak terlukiskan, memikirkan yang tak terpikirkan, dan entah bagaimana memahami rasa sakit dan penderitaan yang tak terpahami yang disebabkan oleh senjata nuklir," bunyi pernyataan Komite Nobel, seperti dilansir The Guardian.

"Suatu hari nanti, hibakusha tidak akan lagi berada di antara kita sebagai saksi sejarah," kata komite Nobel. "Namun dengan budaya mengenang yang kuat dan komitmen yang berkelanjutan, generasi baru di Jepang meneruskan pengalaman dan pesan para saksi."

Sebagian orang akan melihat hadiah tersebut sebagai teguran bagi pemerintah konservatif Jepang, yang bergantung pada payung nuklir AS untuk pertahanannya dan tidak termasuk di antara lebih dari 60 negara yang telah meratifikasi perjanjian tahun 2021 untuk melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir.

"Pada momen ini dalam sejarah manusia, ada baiknya kita mengingatkan diri kita sendiri tentang apa itu senjata nuklir: senjata paling merusak yang pernah ada di dunia," kata komite Nobel.

Nihon Hidankyo: Seharusnya Nobel Perdamaian 2024 untuk Para Pejuang di Gaza

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER