Iran Eksekusi Mati Mata-mata Israel Bos Kelompok Teroris

CNN Indonesia
Selasa, 29 Okt 2024 17:06 WIB
Iran mengeksekusi mata-mata yang dianggap bekerja untuk Israel sekaligus pemimpin kelompok teroris, Jamshid Sharmehed, pada Senin (28/10) pagi waktu setempat.
Ilustrasi. Iran eksekusi mati mata-mata Israel. (iStockphoto/TiSanti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iran mengeksekusi mata-mata yang dianggap bekerja untuk Israel sekaligus pemimpin kelompok teroris, Jamshid Sharmehed, pada Senin (28/10) pagi waktu setempat.

Media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan Sharmehed telah menjalani proses hukum sebelum dieksekusi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkamah Agung Iran menjatuhkan hukuman mati ke Sharmehed pada April lalu.

"Dia dihukum karena merencanakan serangan teroris pada 2008 terhadap sebuah pusat perkumpulan keagamaan di kota Shiraz, Provinsi Fars, Iran selatan," demikian laporan IRNA.

Serangan tersebut telah menewaskan 14 orang dan melukai hampir 200 jiwa.

Saat menjalani proses hukum, Sharmehed, melalui pengacaranya, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dia juga menyatakan melakukan lebih banyak aksi teror.

Sharmehed merupakan kelompok Tondar (Thunder/Guntur) yang dicap teroris oleh Iran.

"AS secara resmi mendukung kelompok teroris Tondar, dan markas besar kelompok teroris ini berpusat di Amerika," kata pengacara itu saat sidang.

AS, lanjut dia, telah diberitahu berkali-kali melalui Interpol bahwa Tondar merupakan kelompok teroris. Namun, AS tak berkutik dan justru mendukung grup tersebut.

Pengacara lain mengatakan pemerintah AS hanya memberi dukungan finansial kepada Tondar dan membayar sejumlah besar uang ke agen mereka di Iran.

Di akhir sidang, Hakim Hosseinzadeh mengatakan semua terdakwa yang berada di luar negeri telah dipanggil secara resmi.

Namun para terdakwa itu, termasuk pemerintah dan otoritas AS, belum menanggapi atau memilih pengacara.

Iran kerap menjatuhkan hukuman mati dan mengeksekusi tersangka yang dianggap mata-mata dan bekerja untuk negara musuh bebuyutan mereka, Israel.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER