Serangan Meluas, Israel Dituding Lebanon Tak Niat Gencatan Senjata

CNN Indonesia
Jumat, 01 Nov 2024 23:30 WIB
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menilai Israel tak niat gencatan senjata karena serangannya terus meluas belakangan ini.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menilai Israel tak niat gencatan senjata karena serangannya terus meluas belakangan ini. (AFP/Leonardo Munoz)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengkritik "perluasan" serangan Israel terhadap negaranya. Ia mengatakan serangan tersebut mengindikasikan penolakan terhadap upaya menengahi gencatan senjata setelah lebih dari sebulan perang.

Pernyataan Mikati pada Jumat (1/11) muncul sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu pejabat AS yang sedang berkunjung untuk membahas kemungkinan kesepakatan mengakhiri perang di Lebanon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perluasan cakupan agresi musuh Israel terhadap wilayah Lebanon, ancaman berulang terhadap penduduk untuk mengevakuasi seluruh kota dan desa," kata Mikati seperti diberitakan AFP.

"Penargetan ulang wilayah pinggiran selatan Beirut dengan serangan destruktif merupakan indikator yang mengonfirmasi penolakan musuh Israel terhadap semua upaya yang dilakukan untuk mengamankan gencatan senjata," tuturnya.

Perdana Menteri Lebanon menambahkan perilaku diplomatik Israel menunjukkan penolakannya terhadap gencatan senjata.

"Pernyataan dan sinyal diplomatik Israel yang diterima Lebanon mengonfirmasi kekeraskepalaan Israel dalam menolak solusi yang diusulkan dan bersikeras pada pendekatan pembunuhan dan penghancuran," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]



Terpisah, Juru bicara parlemen Nabih Berri juga mengecam Israel. Ia menuduh Tel Aviv menyia-nyiakan peluang untuk gencatan senjata.

"Israel telah menyia-nyiakan... lebih dari satu peluang nyata untuk mengamankan gencatan senjata... dan mengembalikan orang-orang yang tenang dan terlantar ke kedua sisi perbatasan," katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Nasional resmi.

Sejak pertempuran di Lebanon meningkat pada 23 September, perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.829 orang di sana, menurut penghitungan AFP dari angka-angka kementerian kesehatan.

Pada Rabu (30/10), Mikati mengatakan utusan AS Amos Hochstein telah memberi isyarat selama panggilan telepon bahwa gencatan senjata dalam perang Israel-Hizbullah mungkin dilakukan sebelum pemilihan umum AS diadakan Selasa depan.

Pada hari yang sama, pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem mengatakan kelompok itu akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel di bawah persyaratan yang "tepat dan sesuai", tetapi menambahkan bahwa kesepakatan yang layak belum diajukan.

Selama pembicaraan pada Kamis (31/10), pemimpin Israel Netanyahu mengatakan kepada utusan AS Amos Hochstein dan Brett McGurk bahwa setiap kesepakatan Lebanon harus menjamin keamanan jangka panjang Israel.

(afp/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER