Kenapa Sistem Pilpres AS Tidak 'One Person-One Vote' Seperti di RI?

CNN Indonesia
Selasa, 05 Nov 2024 11:00 WIB
AS tak menganut sistem one person one vote atau satu orang satu suara dalam pilpres seperti halnya di Indonesia.
Pilpres AS amat ditentukan oleh Electoral College. (REUTERS/Jayla Whitfield-Anderson)

Electoral College terdiri dari Elector atau sekelompok orang yang bertugas mewakili tiap negara bagian untuk memilih presiden dan wakilnya dalam pemilu.

Setiap negara bagian mendapat jatah suara Electoral College dengan jumlah yang sama seperti senator dan DPR di negara bagian. Total ada 538 suara Electoral College.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa memenangkan pilpres, kandidat harus memperoleh suara mayoritas college setidaknya 270 dari 538 suara.

Artinya, pemenang pilpres tak selalu merupakan kandidat yang memperoleh suara terbanyak tetapi yang mengantongi suara mayoritas elektoral.

Dalam situs lembaga swadaya masyarakat yang fokus soal isu AS, American Progress, sepanjang sejarah pemilu tercatat lima kali kandidat yang memperoleh suara lebih sedikit terpilih sebagai presiden.

Salah satu contohnya saat Pilpres 2016. Ketika itu, calon presiden Hillary Clinton mendapat suara dari popular vote sebanyak 65,3 juta.

Sementara itu, lawan Clinton, Donald Trump hanya memperoleh suara popular vote sebanyak 63 juta. Namun, Trump unggul dalam perolehan suara electoral vote. Dia memperoleh 290 suara electoral vote, dan Clinton hanya 228 suara, demikian dikutip Pew Research.

Dengan demikian, Trump terpilih menjadi presiden AS untuk periode 2016-2020.

Cara elektor pilih capres-cawapres

Warga AS akan memilih calon elektor biasanya nama mereka ada di bawah calon presiden dan wakilnya.

Meski begitu, kemunculan nama elektor bergantung pada aturan dan format pemungutan suara tiap negara bagian.

Jika pun tidak ada, saat warga AS memilih presiden dan wakilnya, mereka juga memberi tahu negara bagian soal kandidat partai mana yang dipilih untuk mewakili negara bagian dalam pertemuan elektor.

Setelah para elektor terpilih, mereka akan berkumpul atau yang disebut pertemuan Elektor pada 16 Desember.

Mereka akan diberi surat suara, satu untuk presiden dan satu lagi untuk wakilnya.

Surat-surat suara itu kemudian dihitung dan dilaporkan ke pihak yang menangani sertifikat penetapan (certificate of ascertainment).

Setelah itu, Kongres akan menggelar sidang dan menghitung suara yang masuk. Jika sudah selesai, mereka akan mengumumkan pemenang sah dalam pemilihan kali ini.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER