Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, semakin populer di bursa taruhan online menjelang Pilpres AS 2024.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (5/11) sore, dalam salah satu pasar judi terkenal di AS, Polymarket, sebanyak 63,1 persen orang bertaruh Trump yang akan memenangkan pilpres AS 2024.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, uang yang mempertaruhkan Trump akan menang Pilpres AS 2024 ini sudah terkumpul sebanyak US$1,3 miliar (Rp20 triliun).
Sementara itu, di pasar yang sama, sebanyak 37 persen pejudi mempertaruhkan capres dari Demokrat, Kamala Harris, yang akan menang Pilpres AS.
Uang mempertaruhkan Harris telah terkumpul US$813 juta (Rp12 triliun).
Pekan lalu, Polymarket bahkan sempat mencatat sebanyak 67 persen pejudi mempertaruhkan Trump menang.
Serupa dengan Polymarket, bursa taruhan Kalshi juga menunjukkan sebanyak 63 persen pejudi mempertaruhkan uangnya terhadap kemenangan Trump di Pilpres AS. Sementara itu, hanya 37 persen yang mempertaruhan Harris bakal menang.
Lihat Juga : |
Berbeda dengan Polymarket dan Kalshi, pasar taruhan PredictIt, justru memperlihatkan sebanyak 53 persen pejudi mempertaruhan Harris keluar sebagai pemenang Pilpres AS 2024, sementara hanya 51 persen orang yang meyakini Trump menang.
Jika bicara terkait survei politik Lembaga resmi di AS, rata-rata survei mencatat elektabilitas Trump dan Harris benar-benar bersaing ketat dengan selisih margin tak lebih dari 2 persen.
Menurut survei 538/ABC News, misalnya, Kamala menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi hingga Senin (4/11). Kamala mengamankan 48 persen elektabilitas, 1,2 poin di atas Donald Trump yang meraih 46,8 persen.
Senada, survei The New York Times turut menunjukkan hasil yang sama. Dalam survei ini, Kamala unggul dibanding Trump dengan perolehan masing-masing 49 persen dan 48 persen per 4 November.
Selain itu, survei yang dilakukan The Guardian per 31 Oktober juga menampilkan Kamala sebagai 'penguasa' elektabilitas nasional. Kamala mendapatkan 48 persen suara dukungan, sedangkan Trump 47 persen.
Seorang pejudi yang mempertaruhkan uangnya ini mengaku dia hanya ingin mendapat untung dari perjudian ini.
"Tujuan saya hanya menghasilkan uang," kata salah satu warga AS yang menyebut dirinya sebagai Théo dilansir The Guardian.
Sebagian orang yang telah bertaruh mengaku kecewa lantaran peluang Trump menang di bursa judi terus menipis.
Seorang pejudi bahkan mempertaruhan uangnya sebanyak US$30 juta di Polymarket untuk Pilpres AS.
(gas/rds)