Dua posisi penting ini diketahui akan terus dipantau oleh sekutu-sekutu asing Amerika.
Sejumlah nama yang telah disebut sebagai calon kepala CIA adalah Kash Patel, putra imigran India dan penulis buku yang membahas "deep state", dan Senator Texas Ratcliffe yang ultra-konservatif.
Sedangkan Senator Arkansas Tom Cotton, yang dikenal pernah menyerukan penggunaan pasukan untuk melawan pengunjuk rasa Black Lives Matter pada tahun 2020, telah mengesampingkan dirinya sebagai menteri pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer dana lindung nilai (hedge fund) Scott Bessent, yang merupakan seorang miliarder dan penasihat, dipandang sebagai kandidat utama untuk menjadi menteri keuangan berikutnya.
Sosok yang memegang jabatan ini akan bertugas mendorong agenda Trump mengenai pajak rendah, regulasi rendah, dan tarif tinggi.
Manajer dan miliarder penasihat hedge fund lainnya, John Paulson, juga mencalonkan diri untuk mendapatkan posisi tersebut. Begitu pula wakil ketua transisi Trump, Lutnick.
Bos Tesla Elon Musk diperkirakan akan memimpin "Departemen Efisiensi Pemerintah" (Department of Government Efficiency/DOGE) yang baru, dengan menargetkan pemotongan sebesar $2 triliun (Rp31 kuadriliun) dari anggaran pemerintah federal sebesar $7 triliun (Rp109 kuadriliun).
Namun, belum ada penjelasan terkait bagaimana pemotongan drastis tersebut akan dilakukan.
Orang terkaya di dunia ini berjanji akan menerapkan gaya manajemennya yang "hardcore" di Washington, serta menjanjikan transisi yang "adil dan manusiawi" bagi para pekerja federal yang dipecat.
Robert F. Kennedy Jr., keponakan mantan presiden John F. Kennedy dan seorang ahli teori konspirasi, telah dijanjikan "peran besar" oleh Trump setelah mengakhiri pencalonannya sendiri untuk mendukung Partai Republik.
Trump sendiri telah mengisyaratkan bahwa RFK akan memiliki peranan yang luas.
Sedangkan, anggota keluarga Trump masih belum dipastikan akan berperan sebagai pembantu dan penasihat dalam pemerintahannya pada periode 2024-2028 ini. Namun, Ivanka Trump dan suaminya, Jared Kushner, telah mundur dari dunia politik karena alasan keluarga dan bisnis.
Di sisi lain, mantan anggota kongres Tulsi Gabbard, yang sempat menjabat sebagai anggota Partai Demokrat namun telah bergabung dengan Partai Republik, tampak mengharapkan imbalan karena telah mendukung Trump.
Mantan pembawa acara Fox News dan orang kepercayaan Trump, Tucker Carlson, kemungkinan juga sedang mengincar posisi dalam kabinet ini.