Irak Bantah Wilayah Udaranya Akan Dipakai Iran untuk Serang Israel

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Nov 2024 17:15 WIB
Irak bantah wilayah udaranya dipakai Iran serang Israel, tegaskan komitmen netral di tengah konflik regional.
Ilustrasi. Irak bantah Iran akan pakai wilayah udaranya untuk serang Israel. Foto: AFP/ZAID AL-OBEIDI
Jakarta, CNN Indonesia --

Irak menolak laporan yang menyebut wilayah mereka akan digunakan oleh Iran sebagai landasan peluncuran serangan terhadap Israel.

Dalam pernyataan bantahannya, Dewan Keamanan Nasional Irak menyebut klaim itu sebagai "dalih palsu" yang dimaksudkan untuk membenarkan agresi terhadap Irak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir New Arab, Juru bicara militer Irak, Yahya Rasool, menekankan komitmen negaranya untuk tetap netral dalam konflik regional sambil menjaga kedaulatannya.

Rasool juga menekankan kembali sikap Irak dengan menegaskan bahwa kepentingan nasional mengharuskan Irak untuk menjauhkan "wilayah dan langit" negara dari mesin perang.

Dalam pertemuan terpisah, Koalisi Administrasi Negara yang dipimpin Ketua Parlemen Mahmoud al-Mashhadani menegaskan dedikasi Irak terhadap kenetralan dan konflik regional. Anggota koalisi itu juga menyoroti pentingnya melindungi Irak dari ketegangan dan membahas langkah-langkah untuk memperkuat keamanan nasional.

Sementara itu faksi-faksi pro-Iran di Irak yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Perlawanan Islam, dilaporkan terus menyerang Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di Suriah.

Sebelumnya sumber yang dekat dengan pejabat senior Irak dan Iran mengindikasikan bahwa Teheran disebut bakal melakukan serangan balasan ke Israel. Namun sumber itu menekankan Iran tidak terburu-buru dalam menanggapi hal ini namun menerapkan "pendekatan strategis".

Dalam perkembangan terkait, Irak mengajukan protes resmi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa atas dugaan penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran beberapa waktu lalu.

Juru bicara pemerintah Bassim Alawadi menggambarkan pelanggaran wilayah udara tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan Irak



(dna/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER