Konflik Memanas, Rusia-Ukraina Perang Drone Besar-besaran

CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2024 12:35 WIB
Rusia dan Ukraina saling meluncurkan serangan drone besar-besaran pada Minggu (10/11) malam waktu setempat.
Tentara Ukraina tengah mempersiapkan peluncuran drone. (AFP/GENYA SAVILOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia dan Ukraina saling meluncurkan serangan drone besar-besaran pada Minggu (10/11) malam waktu setempat.

Menurut keterangan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Rusia saat itu melancarkan 145 serangan drone ke wilayah ibu kota Kyiv.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi malam, Rusia meluncurkan 145 Shahed dan pesawat nirawak serang lainnya ke Ukraina," kata Zelensky dilansir AFP.

Sementara itu, Ukraina mengatakan pihaknya telah melancarkan 62 serangan drone ke wilayah ibu kota Rusia, Moskow.

Di Moskow, pejabat setempat mengatakan bahwa drone-drone itu jatuh di distrik Ramenskoye, Kolomna, dan Domodedovo.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya berhasil menembak jatuh sebanyak 70 drone yang diluncurkan Kyiv ke Moskow.

Dari jumlah tersebut, 34 di antaranya berhasil dijatuhkan di wilayah Bryansk, Orlov, Kaluga, Tula, dan Kursk.

Para pejabat Rusia melaporkan serangan drone yang dilakukan Ukraina telah menewaskan seorang wanita paruh baya berusia 52 tahun.

Selain itu, serangan ini juga dilaporkan telah membakar dua rumah di Desa Stanovoye dan memaksa tiga bandara di Moskow untuk berhenti beroperasi sementara.

Moskow dan Kyiv sendiri sudah sering menjadi target serangan Rusia dan Ukraina di kala tensi konflik di antara keduanya meningkat.

Namun, dilansir Al Jazeera, Kyiv lebih sering menjadi target serangan pasukan militer Rusia. Mereka dilaporkan kerap melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah ibu kota Ukraina tersebut.

Peristiwa saling serang antara Rusia dan Ukraina yang terjadi pada Minggu malam kemarin menjadi peristiwa saling serang terbesar sejak konflik di antara kedua negara meletus pada Februari 2022.

Serangan ini menjadi tanda bahwa tensi konflik di antara Rusia dan Ukraina kini sedang meningkat.

Peristiwa saling serang ini juga terjadi di tengah kemenangan Donald Trump dalam pilpres Amerika Serikat 2024.

Juru bicara Istana Kremlin mengatakan bahwa kemenangan Trump dalam pilpres AS menjadi 'sinyal positif' bagi konflik Rusia-Ukraina. Sebab, dalam setiap kampanyenya, pria berusia 78 tahun itu kerap berjanji akan menyelesaikan konflik tersebut dalam waktu singkat.

Saat ini, Moskow juga sedang menunggu Trump untuk merealisasikan janji tersebut.

"Trump selama kampanyenya berbicara tentang bagaimana dia melihat segala sesuatu melalui kesepakatan bahwa dia bisa membuat kesepakatan yang bisa mengarah pada perdamaian.

"Setidaknya dia berbicara tentang perdamaian, dan bukan tentang konfrontasi. Dia tidak berbicara tentang keinginannya untuk menghancurkan Rusia secara strategis-itu membedakannya dari pemerintahan saat ini," tambah Peskov.

(gas/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER