Iran Siap Hadapi Potensi Pembatasan Ekspor Minyak dari Trump

CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 20:15 WIB
Pemerintah Iran mengaku siap ambil langkah yang diperlukan untuk antisipasi pembatasan ekspor saat Trump resmi jadi presiden AS.
Ilustrasi. Iran bersiap hadapi pembatasan ekspor minyak, saat Trump resmi jadi Presiden AS. Foto: iStock/Rainer Puster
Jakarta, CNN Indonesia --

Iran mengaku sudah bersiap menghadapi kemungkinan pembatasan ekspor minyak yang akan diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Menteri Perminyakan Iran, Mohsen Paknejad, mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana untuk bersiaga terhadap potensi pembatasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Saya tidak akan membeberkan detailnya namun rekan-rekan kami di sektor perminyakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi pembatasan yang akan terjadi," kata Paknejad.

Ia kemudian mengatakan, "Tak ada hal yang perlu dikhawatirkan."

Pada 2018, Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran yang berujung pada berlakunya kembali sanksi-sanksi Washington terhadap sektor minyak Iran.

Imbas sanksi itu, produksi minyak Teheran anjlok hingga 2,1 juta barel per hari selama masa pemerintahan Trump.

Setelah AS tak lagi dipimpin Trump, produksi minyak Iran kembali pulih menjadi sekitar 3,2 juta barel per hari.

Ekspor minyak Iran telah merangkak naik tahun ini, mendekati level tertinggi dalam beberapa tahun yakni sebesar 1,7 juta barel per hari meskipun ada sanksi AS.

China menjadi salah satu pengimpor minyak terbesar Iran. Beijing telah menegaskan bahwa pihaknya tak mengakui sanksi yang dijatuhkan secara sepihak oleh AS ke Iran.



(dan/dan)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER