Calon Duta Besar AS untuk PBB, Elise Stefanik, juga merupakan salah satu pejabat kabinet Trump yang pro-Israel. Ia bahkan menyatakan telah mendukung kemerdekaan Israel sejak lama.
"Selama bertahun-tahun, saya telah menjadi pendukung utama dan mitra Presiden Trump dalam dukungan historisnya terhadap kemerdekaan dan keamanan Israel, termasuk keputusan bijak Presiden Trump untuk menyebut UNRWA sebagaimana adanya," kata Stefanik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September lalu, ia juga menjadi salah satu delegasi AS yang menolak resolusi gencatan senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk konflik Israel-Palestina. Menurutnya, resolusi itu memalukan lantaran mendesak Israel untuk menyerah terhadap Hamas yang ia anggap sebagai teroris.
"Minggu lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan suara mayoritas mengeluarkan resolusi antisemit yang memalukan untuk menuntut agar Israel menyerah kepada teroris biadab yang berusaha menghancurkan Israel dan Amerika," lanjut Stefanik.
Calon penasihat keamanan AS, Mike Waltz, juga punya pandangan positif soal Israel. Ia menganggap Negeri Zionis itu sebagai negara yang saat ini menjadi korban akan kebengisan Palestina.
Sejak menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, ia juga sudah menyatakan dukungannya kepada Israel. Bahkan, ia pernah memprotes Presiden Joe Biden karena memberikan "dukungan yang tidak memadai" untuk Israel.
"Jika mereka ingin melakukan perjalanan terpisah, dengarkan semua pihak. Dengarkan pemerintah Israel. Dengarkan para pemukim Israel. Dengarkan para petani, seperti yang saya katakan, yang diserang roket. Dan juga pergi ke Otoritas Palestina. Namun, itu bukan agenda mereka. Agenda mereka hanya mendengarkan satu pihak," kata Waltz.