Dapat 'Lampu Hijau' AS, Ukraina Serang Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh

CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 12:34 WIB
Diberikan izin oleh Presiden Joe Biden, Ukraina langsung serang Rusia pakai rudal jarak jauh ATACMS buatan AS.
Ilustrasi. Ukraina pakai rudal ATACMS buatan AS untuk serang Rusia. Foto: AFP/STR
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Ukraina buru-buru menyerang Rusia menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat, ATACMS, setelah mendapatkan lampu hijau dari Presiden AS Joe Biden.

Sumber informasi di Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan kepada kantor berita Ukraina RBC, bahwa militer Kyiv telah menembakkan sejumlah peluru kendali ke fasilitas militer Rusia di wilayah Bryansk pada Selasa (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ATACMS untuk pertama kalinya digunakan untuk menyerang wilayah Rusia. Serangan tersebut menargetkan sebuah objek di wilayah Bryansk dan berhasil mengenainya," kata sumber tersebut.

Rusia telah mengonfirmasi serangan ini melalui pernyataan Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada hari yang sama. Kemhan Rusia menyebut pasukan Ukraina telah "menyerang sebuah fasilitas di wilayah Bryansk" menggunakan enam rudal balistik ATACMS buatan AS.

Lima rudal jarak jauh ATACMS diklaim berhasil ditembak jatuh, sementara satu lainnya berhasil dirusak.

"Pecahan-pecahannya jatuh di wilayah teknis fasilitas militer di wilayah Bryansk dan menyebabkan kebakaran yang dengan cepat dipadamkan. Tidak ada korban jiwa maupun kerusakan dalam insiden tersebut," demikian keterangan Kemhan Rusia, seperti dikutip CNBC.

Ini merupakan serangan perdana Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat. Serangan ini diluncurkan tak lama setelah Presiden AS Joe Biden memberikan izin kepada Kyiv untuk menyerang Rusia dengan senjata tersebut.

Selama ini, AS tak mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia. AS hanya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jenis tersebut di wilayah kedaulatannya, termasuk Semenanjung Crimea yang kini diduduki Kremlin.

Rusia sejak awal telah memperingatkan bahwa penggunaan rudal jarak jauh ke teritorinya menandakan perang terbuka antara Rusia dan AS maupun negara-negara Barat. Pasalnya, bagi Rusia, peluncuran rudal itu dilakukan oleh para ahli dari negara-negara Barat karena Ukraina tak punya kemampuan meluncurkan rudal demikian.

Setelah melihat AS memberikan izin bagi Ukraina menggunakan rudal jarak jauh, Presiden Rusia Vladimir Putin pun langsung meneken dekrit terkait pembaruan penggunaan nuklir yang memungkinkan Moskow menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir.

ATACMS atau Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat adalah rudal jarak jauh buatan AS yang diproduksi Lockheed Martin. Rudal ini memiliki jangkauan hingga 300 kilometer dan sulit dicegat karena kecepatannya yang tinggi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyampaikan pidato usai serangan ini. Namun, dirinya tak mengonfirmasi soal serangan tersebut.

"Ukraina memiliki kemampuan jarak jauh. Ukraina memiliki drone jarak jauh yang diproduksi sendiri. Kami sekarang memiliki 'Neptunus' (rudal jelajah Ukraina) yang panjang dan bukan cuma satu. Dan sekarang kita memiliki ATACMS. Kami akan menggunakan semua ini," kata Zelensky dalam konferensi pers pada Selasa, seperti dikutip CNN.

Izin penggunaan rudal jarak jauh sendiri diberikan Biden setelah melihat perkembangan perang Rusia-Ukraina belakangan. Saat ini, pasukan Rusia dibantu oleh pasukan Korea Utara dalam merebut kembali wilayah Kursk, wilayah barat Rusia yang sebagian telah dikuasai Ukraina.

Biden khawatir Ukraina tak bisa menahan serangan-serangan dari prajurit Rusia dan Korut. Oleh sebab itu, pada Minggu (17/11), ia memberikan izin bagi Ukraina menggunakan rudal jarak jauh yang selama ini ditentang.

(blq/dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER