Pada 1976, AS memveto resolusi yang menyerukan Israel menarik diri dari seluruh wilayah Palestina.
Draf yang disodorkan Tunisia pada 1980 juga ditentang AS karena menekankan "hak-hak rakyat Palestina yang tak dapat dicabut".
Kemudian, resolusi yang mengutuk permukiman Israel di Palestina, yang telah dianggap ilegal di bawah hukum internasional, juga diblokir oleh AS pada 1983, 1997, dan 2011.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2004 dan 2006, AS menolak untuk menyerukan Israel menghentikan perang melawan Gaza, yang telah menewaskan ratusan warga sipil.
Pada akhir 2016, AS di bawah mantan Presiden Barack Obama abstain dari pemungutan suara yang mengutuk Israel atas pemukimannya di Palestina.
Ini adalah pertama kalinya dalam empat dekade resolusi PBB yang mengutuk Israel disahkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat itu marah dan mengatakan sikap AS tersebut adalah langkah yang "memalukan".
Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, AS kembali memveto resolusi yang merugikan Israel.
Pemerintahan Trump saat itu mengantarkan era baru diplomasi pro-Israel di PBB.
Pada Juni 2018, AS bahkan menarik diri dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB karena menuduh badan tersebut memiliki "bias kronis" terhadap Israel.
Pemerintahan Trump seiring dengan itu terus memveto resolusi-resolusi DK PBB mengenai Israel, termasuk soal mengutuk Negeri Zionis karena membunuh puluhan pengunjuk rasa dan tentangan dunia atas langkah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sejak agresi diluncurkan Oktober 2023, DK PBB telah mencoba menyodorkan resolusi guna menyerukan gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza.
Namun, upaya ini berulang kali diblokir oleh AS. Washington setidaknya sudah memveto empat resolusi DK PBB soal gencatan senjata sejak agresi dimulai.
Selain itu, AS juga memblokir resolusi yang bertujuan mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB.
Banyak pemimpin dunia yang telah mengecam langkah AS ini. Bahkan sekutu-sekutu AS di negara-negara Barat juga telah menyatakan penyesalan atas kegagalan PBB meloloskan upaya-upaya kemanusiaan tersebut.
(blq/dna/bac)