Rusia Bersumpah Balas AS-NATO buntut Pasok Rudal ke Ukraina

CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 15:03 WIB
Rusia bersumpah bakal membalas negara-negara Barat yang memasok persenjataan ke Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.
Ilustrasi. Rudal patriot AS. (AP/Sebastian Apel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia bersumpah bakal membalas negara-negara Barat yang memasok rudal dan persenjataan lain ke Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergei Naryshkin mengatakan Kremlin tak akan tinggal diam atas keputusan Amerika Serikat dan negara-negara NATO lain yang membantu Ukraina menyerang Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya negara NATO berpartisipasi dalam menyediakan kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat ke wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Naryshkin kepada National Defence, Rabu (20/11).

Naryshkin mengatakan NATO mesti mengetahui seberapa serius Rusia menanggapi hal ini. Dia pun memperingatkan negara-negara Barat untuk berhenti terlibat dalam perangnya dengan Ukraina.

"[Barat harus memahami] perlunya menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik militer langsung dengan negara kami, yang dapat mengakibatkan konsekuensi fatal bagi mereka," ucapnya, seperti dikutip Reuters.

Pasukan Ukraina untuk pertama kalinya meluncurkan serangan menggunakan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia pada Selasa (19/11). Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS, ATACMS, dalam serangan tersebut.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina meluncurkan enam rudal ATACMS ke wilayah Bryansk yang menargetkan fasilitas militer. Kendati begitu, tak ada korban jiwa maupun kerusakan imbas serangan tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengecam keras serangan itu. Lavrov mengatakan serangan tersebut menandakan fase baru perang yang telah meluas menjadi antara Rusia dan negara Barat.

Presiden AS Joe Biden telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh Washington guna menyerang teritorial Rusia. Lampu hijau itu diberikan Biden pada Minggu (17/11) buntut kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia dan serangan-serangan signifikan Kremlin di timur Ukraina belakangan.

Bukan cuma AS, Inggris juga telah memberikan izin bagi Ukraina untuk menggunakan rudal Storm Shadow dalam perangnya dengan Rusia. Pada Rabu (20/11), Ukraina untuk pertama kalinya menembakkan rudal buatan London tersebut ke Rusia.

AS dan Inggris sebelum ini tak pernah mengizinkan Ukraina menggunakan senjata-senjatanya untuk menyerang teritorial Rusia. Pasalnya, Rusia sejak awal memperingatkan bahwa penggunaan senjata jarak jauh ke wilayahnya menandakan perang terbuka antara Rusia dan Barat.

Sehari setelah pernyataan Lavrov, empat negara NATO yakni AS, Yunani, Spanyol, dan Italia pun menutup Kedutaan Besar mereka di Ukraina. Mereka mengaku menerima ancaman serangan udara besar-besaran pada 20 November.

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER