Pemilik pabrik minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan enam turis asing di Laos pada November lalu telah ditangkap aparat kepolisian setempat.
Polisi menahan sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 4 manajer pabrik, serta 8 orang staf yang bekerja di pabrik miras tersebut.
Meski telah ditangkap, salah satu manajer pabrik bersikukuh dan tidak mau disalahkan. Ia mengaku tidak terlibat dalam pembuatan miras oplosan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pabrik miras oplosan itu terletak di luar ibu kota Vientiane. Selain membuat miras, pabrik tersebut juga menjadi pemasok Tiger Vodka dan Tiger Whiskey kepada penduduk Laos.
Saat ini, pabrik miras oplosan tersebut sudah ditutup oleh pihak kepolisian. Aparat juga tengah menginvestigasi lebih lanjut untuk menemukan barang bukti lainnya yang ada di pabrik tersebut.
Sebelumnya, sebanyak enam wisatawan asing meninggal dunia usai diduga mengonsumsi miras oplosan di Laos.
Dilansir CNN, seorang remaja asal Australia bernama Holly Bowles (19) menjadi turis asing keenam yang tewas akibat dugaan keracunan miras oplosan di Laos.
Seorang wisatawan wanita asal Inggris, remaja lain asal Australia, remaja asal Amerika Serikat (AS), dan dua wisatawan dari Denmark juga meninggal dalam beberapa hari terakhir usai mengonsumsi miras di tujuan wisata populer, Vang Vieng.
Sue White, ibu dari Simone White (28) yang menjadi salah satu korban miras oplosan di Laos, membeberkan bagaimana kronologi anaknya mengalami keracunan minuman tersebut.
Awalnya, Simone meminum minuman Vodka bersama teman-temannya. Usai meminum Vodka tersebut, Simon pun tertidur pulas. Saat bangun, ia merasa sakit kepala hebat. Temannya yang mengalami hal serupa pun langsung pergi ke rumah sakit terdekat.
"Simone adalah yang paling parah terkena dampaknya di antara kita semua. Namun, kondisinya tidak terlalu buruk," kata Sue.
Bukannya membaik, kondisi Simone malah makin memburuk. Saat itu, ia bahkan memerlukan transfusi darah dan operasi otak. Namun, nyawanya tidak tertolong karena kondisinya terus menurun.
"Itu mengerikan. Benar-benar mengerikan. Rambutnya pirang panjang yang indah, yang semuanya dicukur habis untuk operasi. Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidupku. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkannya," lanjut Sue.
Usai kejadian ini, pemerintah Laos akhirnya melarang penjualan miras di negaranya. Mereka melarang keras siapa pun untuk memperjualbelikan barang haram itu kepada warga.
(gas/pta)