PM: Suriah Bergantung pada Pemimpin yang Dipilih Rakyat

CNN Indonesia
Minggu, 08 Des 2024 11:12 WIB
Perdana Menteri Suriah Mohammed Al Jalali mengatakan dirinya siap untuk bekerja sama dengan kepemimpinan apapun yang dipilih oleh rakyat.
Suriah runtuh, para pemberontak sudah merangsek dan menduduki Ibu Kota Damaskus, Minggu (8/12). (AFP/OMAR HAJ KADOUR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Suriah Mohammed Al Jalali mengatakan dirinya siap untuk bekerja sama dengan kepemimpinan apapun yang dipilih oleh rakyat. Ia juga siap menjalani proses serah terima jabatan dengan pemimpin yang terpilih nantinya.

Hal tersebut buntut laporan Presiden Suriah Bashar Al Assad kabur meninggalkan Damaskus menggunakan pesawat kala pemberontak sudah merangsek dan menduduki ibu kota pada Minggu (8/12).

"Negara ini dapat menjadi negara normal yang membangun hubungan baik dengan negara-negara tetangganya dan dunia. Namun masalah ini tergantung pada kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat Suriah," ujar Jalali dalam pidato yang disiarkan melalui akun Facebook-nya, melansir AFP, Minggu (8/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami siap untuk bekerja sama dengan mereka (kepemimpinan tersebut) dan menawarkan semua fasilitas yang memungkinkan," lanjutnya.

Sebelumnya, aua pejabat tinggi militer Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa Assad meninggalkan Damaskus ke tempat yang belum diketahui kala pemberontak anti-rezim telah memasuki ibu kota tanpa adanya tanda-tanda penempatan pasukan militer negara.

Hingga saat ini belum banyak detail soal keberadaan Assad.

Namun, Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) juga melaporkan hal serupa. SOHR bahkan melaporkan Assad telah meninggalkan negara tersebut setelah kehilangan sebagian besar wilayah akibat serangan kilat dari pemberontak.

Dalam laporannya, Kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman mengatakan, "Assad meninggalkan Suriah melalui Bandara Internasional Damaskus sebelum pasukan keamanan tentara meninggalkan fasilitas tersebut."

Laporan kepergian Assad keluar Damaskus ini muncul setelah Al Jazeera juga melaporkan bahwa kekacauan terjadi di bandara ibu kota pada Minggu pagi.

Pemberontak bahkan dilaporkan telah menduduki sejumlah lembaga dan situs strategis, termasuk radio dan stasiun televisi negara yang selama ini dikuasai rezim Assad.

Seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada CNN bahwa rezim Assad sedang menghadapi keruntuhan.

"Dari segi militer, Damaskus telah jatuh," kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan pemberontak itu.

Sumber tersebut bahkan menuturkan unit pengintaian telah memasuki Damaskus semalam dan mencari Presiden Bashar Al Assad, namun tidak berhasil menemukannya.

Operasi pemberontak khusus juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di "tempat-tempat strategis." Pemberontak mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang sedang mempertimbangkan untuk membelot.

Sementara itu, ribuan orang baik yang naik mobil maupun berjalan kaki terlihat berkumpul di sebuah alun-alun utama di Damaskus, melambaikan tangan dan meneriakkan "Kebebasan," kata saksi mata.

"Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan para tahanan kami, melepaskan belenggu mereka, dan mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya," kata para pemberontak.

Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus, tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.

Beberapa jam sebelumnya, pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah menguasai sepenuhnya kota penting Homs setelah hanya satu hari pertempuran, membuat masa pemerintahan 24 tahun Assad terancam.

Suara tembakan keras terdengar di pusat Damaskus, kata dua warga pada Minggu, meskipun tidak segera jelas dari mana asal tembakan tersebut.

(del/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER