Jakarta, CNN Indonesia --
Kepolisian Amerika Serikat telah menangkap Luigi Mangione, pelaku penembakan bos asuransi kesehatan UnitedHealthcare, Brian Thompson.
Mangione menjadi buron usai melakukan aksinya pekan lalu.
Mangione ditangkap pada Senin (9/12) di McDonald Altoona Pennsylvania, setelah seorang staf restoran mengenali dan menelepon polisi sekitar pukul 09.15 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sedang duduk di sana sambil makan," kata kepala detektif di Departemen Kepolisian Pennsylvania, Joseph Kenny.
Berikut fakta-fakta menarik Mangione seperti yang sudah dirangkum CNNIndonesia.com.
Pakai senjata ghost gun
Luigi Mangione diduga menggunakan senjata jenis ghost gun untuk membunuh bos asuransi kesehatan UnitedHealthcare, Brian Thompson, pada 4 Desember lalu.
Ghost gun sendiri merupakan jenis senjata yang tidak punya nomor seri. Ketiadaan nomor seri ini membuat keberadaan ghost gun sulit dilacak oleh kepolisian. Ini membuat ghost gun sering digunakan untuk melakukan tindak kriminal.
Ghost gun merupakan senjata yang bisa dibuat oleh siapa pun dengan menggunakan printer 3D. Meski bisa dibuat sendiri, kualitas ghost gun sebetulnya tidak jauh berbeda dengan senjata legal yang diproduksi di pabrik.
Karena bisa dibuat sendiri, bentuk dari ghost gun ini bisa menyerupai senjata apa pun. Beberapa di antaranya, seperti AK-47, AR-15, dan Glock, demikian dikutip The Independent.
Anak keluarga kaya
Mangione merupakan anak dari keluarga kaya. Orang tuanya memiliki klub malam dan stasiun radio di daerah Baltimore, AS.
Sepupunya, Nino Mangione, merupakan anggota DPR di Maryland. Sementara itu, kakeknya, Nick Mangione, merupakan salah satu pengusaha real estate sukses di AS.
Oleh karena itu, menurut pengakuan teman sekolahnya, Freddie Leatherbury, kehidupan Mangione didukung oleh kemampuan finansial keluarganya yang kaya raya.
"Sejujurnya, dia memiliki segalanya yang mendukungnya," kata Freddie dilansir CBS.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Dikenal sebagai pemuda cerdas
Mangione juga dikenal sebagai pemuda yang cerdas secara akademis. Ia kerap mendapatkan nilai tinggi, baik saat masih sekolah maupun saat sudah masuk dunia kuliah.
Oleh karena itu, semua orang, termasuk teman sekolah dan sepupunya tidak menyangka Mangione bakal melakukan tindakan keji hingga membunuh bos perusahaan perusahaan asuransi AS, Brian Thompson, pekan lalu.
"Dia tidak tampak seperti tipe orang yang akan melakukan hal ini, berdasarkan semua yang saya ketahui tentangnya di sekolah menengah," kata Freddie.
"Keluarga kami terkejut dan berduka atas penangkapan Luigi. Kami memanjatkan doa untuk keluarga Brian Thompson dan meminta masyarakat untuk mendoakan semua yang terlibat," kata sepupu Mangione, Nino.
Lulusan universitas ternama
Karena kecerdasannya, Mangione berkesempatan untuk menempuh pendidikan di kampus-kampus ternama yang ada di AS.
Mangione adalah lulusan salah satu Kampus Ivy League, yakni University of Pennsylvania. Dia lulus pada 2020 dengan gelar master sains di bidang teknik dengan jurusan ilmu komputer dan informasi.
Selain itu, Mangione juga pernah menjadi kepala konselor di bawah program Studi Pra-Kuliah di Stanford University pada Mei dan September 2019.
Dijerat lima dakwaan
Setelah ditangkap, Mangione ditahan tanpa jaminan atas lima dakwaan, yakni satu tuduhan pemalsuan, satu tuduhan membawa senjata api tanpa izin, satu tuduhan pelanggaran ringan merusak catatan atau tanda pengenal, satu tuduhan pelanggaran ringan memiliki alat kejahatan, dan satu tuduhan pelanggaran ringan memberikan tanda pengenal palsu kepada aparat penegak hukum.
Saat ditangkap, Mangione menunjukkan kepada polisi kartu identitas palsu New Jersey, sama dengan yang ditunjukkan oleh pria yang diyakini sebagai pelaku penembakan saat ia menginap di sebuah asrama di Upper West Side, Manhattan pada 24 November lalu.
Menolak kapitalisme
Mangione juga merupakan orang yang mengkritik dan menolak keras paham kapitalisme yang menjamur di AS. Sebab, ia menganggap paham tersebut bisa hanya menguntungkan negara.
Bahkan, saat ditangkap, Mangione membawa tulisan tangan berisi kritik terhadap perusahaan perawatan kesehatan di AS mengutamakan keuntungan daripada pelayanan.