Korut Olok-olok Presiden Yoon Bikin Kacau Korsel Imbas Darurat Militer

CNN Indonesia
Kamis, 12 Des 2024 15:44 WIB
Korea Utara menyoroti kemarahan publik Korea Selatan yang terus meluas terhadap Presiden Yoon Suk Yeol imbas darurat militer secara sepihak pada 3 Desember lalu
Korea Utara menyoroti kemarahan publik Korea Selatan yang terus meluas terhadap Presiden Yoon Suk Yeol imbas darurat militer secara sepihak pada 3 Desember lalu. (Foto: via REUTERS/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Utara tengah menyoroti kemarahan publik di Korea Selatan yang terus meningkat terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang "secara mengejutkan" menerapkan darurat militer secara sepihak pada 3 Desember lalu.

Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan pada Kamis (12/12) bahwa amarah masyarakat Korsel terhadap Yoon semakin hari semakin meningkat. Amarah itu bahkan telah merambat ke partai berkuasa, People Power Party (PPP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seruan agar boneka Yoon Suk Yeol dimakzulkan semakin meningkat hari demi hari di tengah meningkatnya gejolak politik (Korea Selatan)," tulis KCNA, seperti dikutip Reuters.

"Konfrontasi antara partai berkuasa dan partai oposisi (juga) semakin mendalam," tambah KCNA.

Ini merupakan sorotan terbaru media Korut terhadap Korsel setelah Seoul dilanda gonjang-ganjing imbas status darurat militer yang ditetapkan secara mendadak dan sepihak oleh Yoon pada 3 Desember lalu.

Korut biasanya langsung mengomentari kebijakan luar negeri dan tindakan militer Seoul jika dirasa memprovokasi mereka.

Kendati begitu, Pyongyang bungkam berhari-hari mengenai deklarasi darurat militer Yoon. Padahal, Yoon menyebut Korut sebagai alasan darurat militer perlu diterapkan, meski itu hanyalah dalih.

Pada Rabu (11/12), surat kabar pemerintah Rodong Sinmun akhirnya bersuara. Dalam artikel di halaman keenamnya, Rodong Sinmun memberitakan kekacauan di Korsel gegara status darurat militer dadakan Yoon.

"Keputusan mengejutkan dari boneka Yoon Suk Yeol untuk mengarahkan senjata fasis dan bayonetnya kepada rakyatnya sendiri telah mengubah negara boneka Korea Selatan menjadi kekacauan," demikian isi artikel Rodong Sinmun, seperti dikutip The New York Times.

 



Dalam laporan tersebut, Korut juga menyinggung soal komentar para pengamat yang menggambarkan langkah darurat militer Yoon sebagai keputusasaan sang presiden.

"Para komentator menyebut deklarasi darurat militer yang tiba-tiba oleh Yoon sebagai langkah putus asa, dengan kemungkinan bahwa karier politik Yoon Suk Yeol dapat berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan," bunyi laporan media Korut tersebut.

Presiden Universitas Studi Korea Utara di Seoul, Yang Moo Jin, menilai aksi diam Korut terhadap darurat militer Korsel kemungkinan karena Korut sedang diperhatikan dunia imbas pengerahan pasukannya ke Rusia.

"Korea Utara mungkin berhati-hati tentang bagaimana hal ini dapat memengaruhi militer mereka, terutama karena banyak pasukan Korea Utara saat ini dikerahkan ke Rusia," katanya kepada AFP.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER