Israel Marah hingga Tutup Kedubes di Irlandia, Cap PM Anti-Semit

CNN Indonesia
Rabu, 18 Des 2024 10:20 WIB
Menlu Israel Gideon Saar menuduh PM Irlandia Simon Harris anti-semit dan membela keputusan negaranya menutup kedubes di Dublin imbas kebijakan anti-Israel. (Foto: Getty Images via AFP/ANNA MONEYMAKER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menuduh Perdana Menteri Irlandia Simon Harris sebagai anti-semit dan membela keputusan negaranya menutup kedutaan besar di Dublin karena kebijakan anti-Israel pemerintah.

"Ada perbedaan antara kritik dan antisemitisme yang didasarkan pada delegitimasi, dehumanisasi terhadap Israel, serta penerapan standar ganda terhadap Israel," kata Saar dalam sebuah pernyataan pada Selasa (17/12).

Langkah ini dilakukan Israel setelah Irlandia secara terang-terangan mendukung Mahkamah Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan beberapa pejabat lain.

Surat penangkapan itu dikeluarkan lantaran Israel diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida dalam agresi brutalnya di Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu.

Saar menyebut dukungan Irlandia terhadap ICC tersebut bermotif politik.

"Tadi malam, Perdana Menteri Irlandia yang antisemit, Simon Harris, mengatakan dalam sebuah wawancara, 'Irlandia bukan anti-Israel tetapi Irlandia benar-benar menentang kelaparan anak-anak'. Apakah Israel membuat anak-anak kelaparan?" ujar Saar seperti dikutip Reuters.



Ia menegaskan Israel berupaya untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza dan mencegah korban sipil jatuh dalam agresinya. Di sisi lain, Saar  menuduh Hamas menjarah bantuan kemanusiaan dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia di Gaza.

Sementara itu, Harris menolak kritik Israel, menyebut keputusan untuk menutup kedutaan besar sangat disayangkan. Namun, Harris tak gentar dan menegaskan bahwa Irlandia akan selalu membela hak asasi manusia dan hukum internasional.

Agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 45 ribu warga sipil, yang sebagian besar merupakan anak-anak dan perempuan.

Belakangan dukungan terhadap Gaza bahkan Palestina semakin meluas. Sejumlah negara Eropa bahkan menyatakan pengakuan terhadap negara Palestina tahun ini, termasuk Irlandia pada Mei 2024 lalu.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK