Militer Israel Klaim Bunuh Pejabat Keamanan Senior Hamas

CNN Indonesia
Selasa, 24 Des 2024 04:43 WIB
Militer Israel mengklaim telah berhasil menewaskan pejabat keamanan senior Hamas, Tharwat Muhammad Ahmed Albec.
Ilustrasi.. Seorang pria menggendong seorang anak kecil di Gaza tengah. (REUTERS/Khamis Said)
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Israel mengklaim telah berhasil menewaskan pejabat keamanan senior Hamas, Tharwat Muhammad Ahmed Albec.

Mengutip dari Aljazeera, Israel mengklaim berhasil menewaskan Albec lewat kerja sama militer dan intelijen, Shin Bet.

Belum ada penjelasan lain dari operasi militer Israel tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Albec disebut sebagai salah satu pemimpin di Direktorat Keamanan Hamas.

Sementara itu, militer Israel merilis pernyataan yang menyebut dua tiga prajuritnya telah tewas terbunuh di Gaza utara.

Militer Israel pasang bom di gerbang RS Gaza

Sementara itu di sisi lain, militer Israel terungkap menempatkan sebuah kotak berisi bahan peledak di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara. Aksi militer Israel itu terungkap dalam rekaman video yang dibagikan Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safiya.

Rekaman video itu memperlihatkan sebuah kendaraan Israel yang menurunkan kotak kayu dengan simbol berbahaya ( segitiga dengan tanda seru) di luar salah satu gerbang rumah sakit tersebut.

"Kendaraan pendudukan Israel, menggunakan perangkat robotik, menempatkan kotak peledak di gerbang rumah sakit," kata Abu Safiya dalam sebuah postingan di Facebook mengutip dari Anadolu.

Menurutnya, pasukan Israel itu pun baru-baru ini meledakkan bangunan-bangunan tempat tinggal di dekat rumah sakit menggunakan perangkat peledak serupa.

Pada Senin (23/12) pagi, Abu Safiya memperingatkan fasilitas medis tersebut menghadapi pemboman oleh Israel setiap hari. Menurutnya itu adalah bagian dari perbuatan sengaja untuk membunuh dan pemindahan paksa.

Israel telah melanjutkan operasi darat berskala besar di Gaza Utara sejak 5 Oktober yang diklaim untuk mencegah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, berkumpul kembali.

Namun, warga Palestina menuduh Israel berusaha untuk menduduki wilayah tersebut dan memindahkan penduduknya secara paksa

Sejak saat itu, tidak ada bantuan kemanusiaan yang memadai, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sehingga meninggalkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang segera terjadi.

Serangan Israel di Gaza Utara adalah episode terbaru dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza.

Pasukan pendudukan Israel melakukan lima kali pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir yang menyebabkan sedikitnya 58 warga Palestina tewas dan 86 lainnya cedera.

Mengutip dari kantor berita Palestina, WAFA, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 terus bertambah menjadi 45.317 orang, sementara 107.713 orang lainnya terluka. Sebagian besar dari korban itu adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkan di Gaza.

(aljazeera, reuters/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER