Pendukung Ancam Perang Sipil Jika KPK Korsel Tangkap Presiden Yoon

CNN Indonesia
Jumat, 10 Jan 2025 21:00 WIB
Pendukung Presiden Korsel yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol ancam perang sipil jika KPK tangkap sang presiden.
Ratusan pendukung presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol. Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendukung garis keras Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol mengancam akan melancarkan "perang sipil" jika pemimpin itu ditangkap.

Tim investigasi sedang mempersiapkan penangkapan kedua Yoon atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan wewenang kekuasaan.

Anggota parlemen partai berkuasa People Power Party (PPP), Kim Maen Geon, menggelar konferensi pers pada Kamis (9/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kim ditemani lima orang yang mengenakan helm pengaman putih. Ini mengingatkan publik Korsel ke pasukan polisi anti huru-hara Baekgoldan atau "tengkorak putih" yang menindak pengunjuk rasa.

"Penggunaan kekuatan khusus polisi untuk mencoba menahan presiden yang sedang menjabat adalah keputusan yang sangat berisiko dan bisa memicu perang saudara," kata salah satu pemakai helm putih.

Sehari kemudian, pengacara dan mantan jaksa yang dekat dengan Yoon, Seok Dong Hyeon, menggemakan narasi serupa.

Menurut dia, upaya jemput paksa atau penahanan terhadap presiden bisa memicu reaksi keras dari warga.

"Yang bisa menyebabkan perang saudara. Kita hampir memasuki masa perang saudara," ujar Seok, dikutip Korea Herald, Jumat (10/1).

Menurut dia, polisi bisa saja mengerahkan kendaraan lapis baja atau helikopter untuk menangkap Yoon. Saat ini, mereka sedang mengupayakan penangkapan kedua.

Pernyataan-pernyataan itu juga muncul setelah Kantor Investigasi untuk Pejabat Tinggi (CIO) Korsel memperoleh surat perintah penangkapan untuk Yoon.

Yoon sedang dalam penyelidikan usai deklarasi darurat militer pada 3 Desember 2024. Dia dituduh melakukan pemberontakan hingga penyalahgunaan wewenang.

Pekan lalu, tim CIO berusaha menangkap Yoon tetapi gagal karena dihalangi pendukung, militer, dan pasukan pengamanan presiden.



(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER