Deret Kebijakan 'Gila' Trump di Periode Kedua Pimpin AS

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jan 2025 08:20 WIB

Tolak pengungsi

Trump juga berencana menghentikan program penerimaan pengungsi hingga "masuknya pengungsi ke AS sesuai dengan kepentingan."

Dia juga menyatakan penyeberangan di sepanjang perbatasan AS-Meksiko sebagai keadaan darurat nasional, hingga mempertimbangkan kartel sebagai organisasi teroris asing.

Keluar dari Perjanjian Iklim

Trump menarik AS dari pakta yang melawan perubahan iklim, Perjanjian Paris (Agreement Paris).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perintah tersebut juga menyatakan keadaan darurat energi nasional yang pertama dalam sejarah AS. Ini bisa membuka kewenangan baru untuk menangguhkan peraturan lingkungan tertentu atau mempercepat pemberian izin untuk proyek pertambangan tertentu.

Perintah itu juga berupaya membatalkan larangan soal pengeboran lepas pantai di 625 juta hektar perairan federal.

Selain itu, Trump juga memulai pencabutan polusi knalpot dari mobil dan truk ringan, yang mendorong produsen mobil memproduksi lebih banyak kendaraan listrik.

Melalui perintah itu, Trump membuka hutan belantara Alaska untuk lebih banyak pengeboran minyak dan gas, hingga mencabut regulasi efisiensi energi untuk mesin pencuci piring, kepala pancuran, dan kompor gas.

Keluar dari WHO

Trump menarik AS keluar dari WHO karena dianggap buang-buang anggaran.

"Amerika Serikat bermaksud menarik diri dari WHO. Surat Presiden kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditandatangani pada tanggal 20 Januari 2021, telah dicabut," demikian perintah eksekutif itu.



Beri grasi 1.600 napi kerusuhan Capitol

Dalam perintah eksekutif itu, Trump juga memberi grasi ke hamper 1.600 terdakwa pelaku serangan ke Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Saat itu, mereka protes kemenangan Joe Biden dalam pemilu dan menuding ada kecurangan. Ribuan narapidana tersebut merupakan pendukung Trump.

Trump juga memerintahkan Jaksa Agung AS untuk menghentikan semua kasus hukum yang masih tertunda soal kerusuhan tersebut.

Ganti nama Teluk Meksiko

Trump juga mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali menjadi Mount McKinley, yang berasal dari nama Presiden AS William McKinley.

"Dalam waktu singkat dari sekarang, kita akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika," kata Trump, dikutip The Guardian, Selasa (21/1).

Trump juga meminta badan-badan federal memulai penyelidikan terhadap praktik perdagangan, termasuk defisit perdagangan, memeriksa aliran imigran dan narkoba dari Kanada, China, Meksiko, ke Amerika Serikat.

Perintah itu juga meninjau kepatuhan China terhadap perjanjian perdagangan yang ditandatangani Trump pada 2020.

Perintah itu juga meminta peninjauan menyeluruh terhadap basis terhadap basis industri dan manufaktur AS menilai apakah tarif terkait keamanan nasional dan menilai kelayakan pembentukan "Layanan Pendapatan Eksternal" untuk tarif dan bea, dikutip New York Times.

(isa/dna)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER