Daftar Negara yang Kecam-Tolak Trump Mau Beli Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 11 Feb 2025 09:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Wacana "gila" Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza pasca agresi Israel, menuai kecaman keras dari berbagai negara di dunia.

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (4/2) lalu di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa warga Palestina akan "senang meninggalkan" Gaza.

Trump juga menyiratkan bahwa AS akan mengambil alih kepemilikan jangka panjang atas Jalur Gaza, sementara wilayah kantong itu dibangun kembali dan dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump berdalih kondisi di Jalur Gaza saat ini sudah tak bisa ditinggali, sehingga AS akan mengambil alih dan membangun kembali wilayah tersebut.

"Tidak ada yang bisa ditinggali lagi. Tempat itu (Gaza) sudah menjadi puing. Sisanya akan dihancurkan, semuanya telah hancur," kata dia.

"Kami akan membuat Gaza menjadi lokasi yang baik untuk pembangunan di masa depan," imbuh Trump.

Usulan Trump ini menuai kecaman tajam dan penolakan dari sejumlah negara di dunia. Berikut daftar negara yang tolak wacana Trump mau ambil alih Gaza.

Arab Saudi

Arab Saudi bereaksi cepat dan tegas terhadap ide Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza. Saudi menegaskan tidak akan terjadi kesepakatan normalisasi dengan Israel, sampai Palestina menjadi negara merdeka.

"Pendirian negara Palestina adalah posisi yang teguh dan tidak tergoyahkan," tulis Kementerian Luar Negeri Saudi di X.

"Yang Mulia (Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman) menekankan bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak akan menghentikan kerja kerasnya untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan Kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa itu," lanjut pernyataan itu.

Yordania

Raja Yordania Abdullah menolak segala upaya untuk mencaplok tanah dan menggusur warga Palestina yang diusulkan Trump.

"Yang Mulia Raja Abdullah II menekankan perlunya menghentikan perluasan permukiman (Israel) dan menyatakan penolakan terhadap segala upaya untuk mencaplok dan menggusur warga Palestina," kata pernyataan Kerajaan Yordania.

Mesir

Mesir langsung berkoordinasi dengan negara mitra Arab, termasuk Yordania dan Saudi, untuk menolak kawasan itu dijadikan lokasi pemindahan warga Palestina dari Gaza.

Mesir menegaskan menolak segala tindakan yang bertujuan mengusir rakyat Palestina dan tanah mereka, atau mendorong pemindahan mereka ke negara lain di luar wilayah Palestina.



Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali bahwa tidak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Gaza keluar dari "tanah abadi" mereka. Erdogan menegaskan Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik Palestina.

"Tidak ada kekuatan yang dapat memaksa rakyat Gaza keluar dari tanah air abadi mereka yang telah mereka huni selama ribuan tahun. Upaya ini sama sekali sia-sia dan tidak ada gunanya," tegas Erdogan.

Berlanjut ke sebelah...

Iran hingga China Kecam Keras Rencana Trump Ambil Alih Gaza

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER