Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengecam keras usulan Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza. Scholz mengatakan usulan itu sebagai sebuah "skandal" dan ide "mengerikan" yang melanggar hukum internasional.
"Ini adalah skandal dan ide yang mengerikan, terutama sekarang saat kita melihat kehancuran luar biasa yang terjadi di sana," kata Scholz.
Inggris menegaskan menentang segala upaya untuk memindahkan warga Palesrtina secara paksa dari Gaza. Menteri Pembangunan Inggris, Anneliese Dodds, mengatakan masa depan Gaza harus ditentukan oleh Palestina, dengan dukungan negara-negara tetangga dan masyarakat internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menentang segala upaya untuk memindahkan warga Palestina di Gaza ke negara-negara Arab, yang bertentangan dengan keinginan mereka," tegas Dodds.
Prancis menolak ide gila Trump yang mengisyaratkan AS dapat mengambil alih kendali Gaza dan memindahkan warga Palestina ke negara lain.
"Prancis menegaskan kembali penentangannya terhadap pemindahan paksa penduduk Palestina di Gaza, yang merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, serangan terhadap aspirasi sah Palestina, juga hambatan besar bagi solusi dua negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Christophe Lemoine.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, menegaskan Gaza adalah tanah warga Palestina dan mereka harus tetap berada di Gaza.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Harris, menegaskan kembali solusi dua negara atas Israel dan Palestina. Dia menyebut rakyat Palestina dan Israel sama-sama memiliki hak untuk hidup berdampingan dengan aman di negara masing-masing.
"Setiap gagasan untuk memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain akan bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB," ungkap Harris.
Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengatakan usulan Trump soal ambil alih Gaza "tidak masuk akal".
"DI mana orang Palestina akan tinggal? Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipahami oleh manusia mana pun. Orang Palestina adalah orang-orang yang harus mengurus Gaza," ujar da Silva.
"Iran tidak setuju dengan pengusiran warga Palestina dan telah mengomunikasikan hal ini melalui berbagai saluran," kata seorang pejabat senior Iran.
Pemerintah China menyatakan dukungan yang sah kepada rakyat Palestina dan menentang isu Trump soal rencana AS mengambil alih wilayah Jalur Gaza.
"Gaza adalah Gaza untuk Palestina, bagian integral wilayah Palestina, bukan alat tawar-menawar politik, apalagi menjadi sasaran hukum rimba," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menolak usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal relokasi sebagian warga Gaza.
"Indonesia tetap tegas dengan posisi: segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima," demikian pernyataan Kemlu, Selasa (21/1).
"Upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza."
(dna/rds)