AS-Israel Tekan Saudi Normalisasi Lupakan Palestina, MbS Tetap Menolak

CNN Indonesia
Rabu, 12 Feb 2025 12:45 WIB
Pangeran MbS tetap tolak nornalisasi Saudi dengan Israel jika Palestina tidak diakui secara resmi sebagai sebuah negara. (REUTERS/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dan Israel kompak menekan Arab Saudi melanjutkan pembicaraan mengenai normalisasi dengan Tel Aviv dan melupakan nasib Palestina untuk merdeka.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 4 Februari lalu mengatakan negaranya dan Saudi benar-benar akan rujuk, meski tidak menyebut waktu spesifik.

"Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya layak, tetapi akan terjadi," kata Netanyahu di Gedung Putih usai bertemu Presiden AS Donald Trump, Selasa (4/2).

Trump, pada kesempatannya, juga mengisyaratkan bahwa prospek normalisasi Saudi-Israel akan terwujud karena Riyadh "tidak" mendesak kemerdekaan Palestina sebagai syarat normalisasi.

Pernyataan Netanyahu dan Trump ini pun langsung dipatahkan oleh Arab Saudi. Riyadh menegaskan normalisasi hanya bisa terjadi jika Palestina merdeka.

"Arab Saudi akan terus berupaya tanpa henti untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa hal itu," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dalam pernyataan di X.

Mendengar respons Saudi, Netanyahu dan Trump justru makin berani. Dalam wawancara dengan Channel 14 Israel, Netanyahu mengusulkan agar Palestina mendirikan negara di Arab Saudi, menyindir Saudi karena ngotot ingin Palestina merdeka.

"Saudi bisa mendirikan negara Palestina di Arab Saudi, mereka punya banyak tanah di sana," kata Netanyahu.

Dalam wawancara di pesawat Air Force One, Minggu (9/2), Trump juga menyampaikan hal serupa yakni meminta Saudi menggelontorkan uang untuk membuat tempat tinggal yang nyaman bagi warga Palestina.

"Kami berharap beberapa negara seperti Arab Saudi dan negara-negara lain dapat membelanjakan sejumlah uang untuk itu, mereka punya banyak sekali uang. Mereka akan membelanjakan sejumlah uang untuk membuat orang merasa nyaman dan aman," ucap Trump.

Wacana normalisasi hubungan Saudi-Israel sempat ramai beberapa tahun lalu. Pada 2023, Arab Saudi menyatakan progres normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel sudah semakin dekat.

Namun, agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023 membuat Riyadh menghentikan pembicaraan soal itu.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan mengatakan kepada CNN bahwa prospek negaranya rujuk dengan Israel tak bisa diteruskan tanpa kemerdekaan Palestina.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) bahkan membuat komentar keras pada November 2024 dengan menuding Israel telah melakukan genosida di Gaza.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK