Meski menuai sederet keuntungan, tetapi para WNI itu juga mencatat kerugian atau kekurangan bagi mereka yang bekerja di luar negeri.
Lintang mengatakan bagi pekerja yang memegang visa bekerja dan berlibur (working visa holiday/WHV) fisik adalah kendala utama.
Pemegang WHV biasanya bekerja di sektor-sektor yang lebih memerlukan tenaga seperti pabrik, perkebunan, atau pertanian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kerugian yang biasanya WHV pemegang keluhkan itu fisik ya. Sebab, aku juga pakai visa ini, bidang kerjanya sudah diframing [dibangkai] ke yang butuh fisik kuat," ujar Lintang.
Sementara itu, Jismi punya pandangan sendiri. Dia menilai kesepian dan gegar budaya menciptakan tantangan tersendiri bagi WNI yang kerja di luar negeri.
"Mau bagaimanapun juga, dua hal ini dengan sendirinya akan melekat karena feeling [perasaan] sebagai minoritas makin menguat," ujar Jismi.
Tak cuma itu, rindu keluarga adalah beban yang mesti ditanggung para WNI itu termasuk Risqa.
"Sisi kerugian, menurut aku cuma satu yaitu jauh dari keluarga. Untuk aku yang family person, itu cukup berat," tutur perempuan itu.
(isa/rds)