Jurus Trump Bikin AS Berubah 180 Derajat hingga Buat Eropa Waswas

CNN Indonesia
Rabu, 26 Feb 2025 10:25 WIB
Langkah Presiden Donald Trump dalam menavigasi politik luar negeri Amerika Serikat telah memantik ketegangan di antara sekutu negara Eropa.
(Foto: Adrian DENNIS / AFP)

Kekhawatiran Eropa mengenai manuver politik Trump pun semakin menjadi-jadi ketika Trump melakukan konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (24/2).

Pada kesempatan itu, Trump menunjukkan bagaimana kesepakatan damai tanpa jaminan keamanan yang jelas dapat menguntungkan perampasan wilayah yang sedang dilakukan Putin di Ukraina.

Meski begitu, kehadiran Macron di sana cukup memainkan peran penting karena ia terlihat begitu berupaya "meluruskan" Trump tanpa menyinggung sang Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penuh pujian, jabat tangan, dan bahasa tubuh yang taktil, Macron berusaha memperbaiki kekeliruan Trump, termasuk saat di Oval Office kala dia mengoreksi klaim palsu Trump soal dukungan Eropa yang sedikit untuk Ukraina.

Siasat Macron hadapi Trump

Setelah bertemu Trump, Macron tak langsung pulang begitu saja. Ia mengunjungi destinasi lain guna 'menyentuh' Trump, yakni dengan mendatangi Fox News.

Kepada Fox News, ia menyatakan bahwa kepemimpinan Trump di Amerika Serikat telah membawa perubahan situasi global. Namun, ia menyiratkan bahwa dirinya percaya Trump punya kapasitas untuk mencegah situasi berjalan rumit.

"Saya pikir ia memiliki kapasitas untuk mencegah AS terlibat kembali dengan Rusia ... Kekhawatiran saya adalah bahwa kami harus melaju cepat. Kami membutuhkan sesuatu terlebih dulu, seperti gencatan senjata, yang dapat dinilai, diperiksa, dan dinegosiasikan secara menyeluruh," kata Macron, seperti dikutip CNN.

Setelah bertemu Trump, Macron sendiri sempat mengatakan bahwa ia dan Trump sepakat ingin perdamaian yang cepat. Meski begitu, menurutnya, kesepakatan yang cepat bukan berarti kesepakatan yang lemah.

"Fakta bahwa ada orang Eropa yang siap terlibat untuk menyediakan jaminan keamanan ini dan sekarang ada pesan jelas dari Amerika bahwa AS sebagai sekutu siap memberikan solidaritas untuk pendekatan itu, hal ini merupakan titik balik," kata Macron.

"Ini adalah salah satu kemajuan besar yang telah kami buat selama perjalanan ini," lanjut dia.

Meski Macron mengeklaim ada pelunakan dari Trump, pada dasarnya belum diketahui seberapa jauh "solidaritas" yang disebut Macron itu berjalan. Trump menolak untuk secara terbuka menawarkan bantuan AS.

Bisa jadi Trump tak bicara karena tak mau membuat marah Putin sebelum keduanya melangsungkan pertemuan. Atau, mungkin dia khawatir tentang kemungkinan bentrokan antara pasukan AS dan Rusia jika pasukan AS menjadi bagian dari jaminan keamanan tersebut.

Terlepas dari klaim Macron, Trump masih memandang perang melalui lensa yang berbeda, seperti yang ditunjukkan dalam kejadian di PBB.

(blq/rds)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER