Gempa itu memicu kerusakan di berbagai daerah, termasuk tempat-tempat bersejarah hingga fasilitas umum.
Diberitakan Myanmar Now, saksi melaporkan Istana Mandalay yang bersejarah mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut. Istana itu menjadi kediaman raja terakhir Burma.
Kerusakan juga menimpa jembatan di kota Sagaing. Bahkan, jembatan itu dilaporkan runtuh total akibat gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa itu kemungkinan menyebabkan kerusakan-kerusakan lain di wilayah sekitar Mandalay dan Sagaing. Sebut saja Kyaukse, Pyin Oo Lwin, dan Shwebo yang sudah melaporkan getaran.
Gempa juga dilaporkan menyebabkan kerusakan di Thailand. Bangkok Post melaporkan sebuah gedung yang sedang dibangun di Distrik Chatucak ambruk imbas gempa.
Selain itu, gempa membuat layanan BTS Skytrain Bangkok dihentikan. Di Bandara Mandalay, Myanmar, para penumpang berjongkok dan berlindung di landasan pacu.
Junta militer Myanmar menyatakan lebih dari 140 orang meninggal dunia akibat gempa yang melanda, seperti diberitakan pada 28 Maret malam.
Jenderal Min Aung Hlaing dalam siaran langsung mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan terus meningkat.
"144 orang tewas, sementara itu lebih dari 732 orang lainnya terluka akibat gempa dahsyat itu," kata Min Aung Hlaing, seperti diberitakan Reuters.
Oleh sebab itu, ia mengatakan membuka pintu selebar-selebarnya bagi dunia untuk membantu.
Sementara itu, setidaknya sembilan orang tewas di Bangkok akibat gempa bumi. Wakil Gubernur Bangkok Tavida Kamolvej mengonfirmasi jumlah itu dan memperkirakan terus bertambah.
Tavida Kamolvej, seperti diberitakan Reuters, mengungkapkan delapan orang tewas ketika bangunan yang sedang dibangun runtuh, sedangkan satu orang lainnya di lokasi berbeda.
Rumah sakit di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw kewalahan menampung korban imbas gempa. AFP melaporkan pintu masuk unit gawat darurat di rumah sakit itu terdampak imbas gempa.
Rumah sakit ini memiliki 1.000 tempat tidur, tetapi banyak pasien yang terlihat di luar dan halaman rumah sakit. Beberapa orang meronta kesakitan sementara yang lain tidak berdaya.
Junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional usai diguncang gempa.
"Kami ingin komunitas internasional memberi bantuan kemanusiaan sesegera mungkin," kata juru bicara junta Zaw Min Tun di rumah sakit Naypyidaw.
Zaw menemani kepala junta Min Aung Hlaing berkunjung ke rumah sakit di ibu kota itu untuk memantau kondisi korban gempa. Jubir itu juga mengatakan perlu donasi darah untuk pasien di Mandalay, Naypyidaw dan Sagaing.
(yog/end)