Conclave Semakin Dekat, Ini Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus

CNN Indonesia
Selasa, 29 Apr 2025 07:15 WIB
Conclave akan segera digelar, siapa saja para kandidat kuat pengganti mendiang Paus Fransiskus?
Kardinal asal Filpina Antonio Tagle (kanan) salah satu kandidat pengganti Paus Fransiskus. (AFP/TIZIANA FABI)

Kardinal Luis Antonio Tagle

Kardinal Luis Antonio Tagle juga masuk dalam radar penerus mendiang Paus Fransiskus.

Nama kardinal asal Filipina ini belakangan menguat karena sifatnya yang rendah hati namun karismatik, serta karena kepemimpinannya yang erat dengan prioritas pastoral kepausan Bapa Suci Fransiskus. Ia sampai dijuluki sebagai "Fransiskus Asia".

Kardinal Tagle adalah pemimpin kantor Vatikan untuk penginjilan. Pada 2019, ia diminta mendiang Paus Fransiskus untuk menjadi prefek dalam departemen Vatikan untuk penginjilan, yang membuatnya bekerja sama erat dengan para pemimpin gereja di negara-negara berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tagle merupakan sosok yang cukup inklusif. Ia vokal atas masalah yang dihadapi kaum LGBT, ibu yang belum menikah, serta Katolik yang bercerai atau menikah lagi.

Dilansir dari The Independent, pada 2015, ia pernah mengatakan bahwa sikap dan bahasa Gereja terhadap mereka kasar dan cukup parah, sehingga mengakibatkan mereka terasingkan ketika di ruang publik.

Terlepas dari sifatnya, beberapa pihak mempertanyakan keterampilan manajemen Tagle buntut masalahnya mengatasi Caritas, badan amal Gereja Katolik, di masa lalu saat ia menjadi presiden badan tersebut.

Jika terpilih, Tagle yang dikenal sebagai "Chito", akan menjadi paus pertama dari Asia Tenggara dan Filipina, dan pencalonannya akan mencerminkan pengaruh gereja yang semakin besar di Asia.

Kardinal Peter Turkson

Selain dari Eropa dan Asia, Kardinal Peter Turkson yang berasal dari Ghana, Afrika, juga disebut menjadi kandidat kuat pengganti mendiang Paus Fransiskus.

Kardinal Turkson secara politik berhaluan kiri. Ia selama ini memimpin Gereja Katolik mengatasi masalah keadilan sosial dengan menjadi pengkritik kapitalisme neoliberal dan berupaya kuat mendorong perdamaian di Afrika.

"Ada beberapa kesamaan dalam kepribadian [mendiang] Paus [Fransiskus] dan Kardinal Turkson. [Yaitu] kebajikan kerendahan hati, kesederhanaan, kasih sayang, cinta kepada orang miskin dan yang membutuhkan dan terutama belas kasih kepada bumi," kata Suster Jacinta Tuoniba dari Tamale, Ghana utara, seperti dikutip Deutsche Welle (DW).

Namun, secara teologis, orang kepercayaan Paus Fransiskus ini sangat konservatif. Ia menentang keras penggunaan kondom meskipun ada pandemi AIDS di Afrika. Dia juga termasuk yang menentang homoseksualitas.

Turkson merupakan salah satu kandidat paus pada 2013 lalu. Ia akan menjadi paus Afrika pertama sejak Paus Gelasius I pada abad kelima jika terpilih sebagai paus baru.

Kendati begitu, menurut sejumlah pihak, peluang Turkson terpilih sebagai paus kemungkinan akan terganjal sejumlah isu.

Pertama, usianya mungkin akan dinilai terlalu tua untuk menjadi pemimpin umat Katolik sedunia. Turkson saat ini telah berusia 76 tahun.

Kemudian, masalah kegagalan gereja di Afrika dalam menangani kasus pelecehan seksual yang tak terhitung jumlahnya juga diperkirakan akan menjadi pertimbangan.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER