Jaksa penuntut menuding Erin tidak mengidap kanker dan menggunakan diskusi "masalah medis" untuk memastikan anak-anaknya tak akan hadir di acara itu. Pengacara Erin pun mengakui kliennya berbohong soal topik tersebut.
Selama sesi makan bersama, Erin Patterson menyajikan menu beef wellington yang disajikan secara individu kepada tamu-tamunya. Beef wellington adalah menu daging steak yang dibalut dengan olahan jamur dan pastry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengonsumsi menu itu, para tamu kemudian jatuh sakit beberapa jam kemudian dan semuanya dirawat di rumah sakit. Dokter menduga mereka semua keracunan jamur, yang kemudian mendorong polisi melakukan penyelidikan.
Erin Patterson kemudian ditangkap dan didakwa beberapa bulan setelah kejadian tersebut.
Jaksa Nanette Rogers SC menuding Erin Patterson menyajikan jamur death cap secara sengaja kepada para tamunya. Jamur tersebut diketahui tumbuh liar dan sangat beracun. Rogers menuding Patterson memetik sendiri jamur itu.
Erin Patterson sendiri juga ke rumah sakit dengan klaim mengalami tidak enak badan setelah makan makanan tersebut. Namun hasil tes menunjukkan ia tak mengalami penyakit yang parah dan keluar dari rumah sakit atas keinginannya sendiri.
Berdasarkan pengecekan riwayat ponsel, jaksa menuding Erin Patterson pergi ke sebuah daerah tempat jamur itu muncul. Bahkan beberapa bulan sebelum acara itu digelar, Erin Patterson mengunggah soal pengeringan jamur untuk digunakan dalam makanan.
Erin mengatakan kepada polisi ia tak memiliki pengering atau dehidrator. Namun rekaman pengawas setelah kejadian menunjukkan ia membuang sebuah alat di tempat pembuangan sampah dekat lokasi kejadian. Ketika diselidiki, alat berupa dehidrator itu berisi jejak jamur death cap.
Patterson bersikukuh tak bersalah. Pengacara pembelanya mengatakan kepada juri bahwa mereka tidak membantah para tamu meninggal setelah makan yang ia hidangkan, tapi berdalih kejadian itu tidaklah disengaja.
Erin Patterson juga mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan. CNN menyebut kasus ini diperkirakan akan berlanjut selama enam pekan ke depan.
(cnn/end)