Kapel Sistina yang menjadi tempat pemilihan Paus akan ditutup sekitar pukul 16.30 waktu setempat atau sekitar pukul 21.30 WIB.
Namun sebelum para Kardinal masuk dan Kapel Sistina "diisolasi", akan digelar Misa Kudus untuk Pemilihan Paus (Pro Eligendo Romano Pontifice) di Basilika Santo Petrus pada pukul 10 pagi waktu Vatikan (sekitar 15.00 WIB).
Setelah Misa itu, pada sore hari para kardinal elektor akan berkumpul di Kapel Paulina dekat Kapel Sistina dan melantunkan Litani Orang Kudus (Litany of the Saints).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para kardinal kemudian akan melantunkan Veni Creator dan mulai memasuki Kapel Sistina.
Kardinal selanjutnya mengucapkan sumpah untuk setia memenuhi Munus Petrinum apabila terpilih menjadi paus serta bersumpah untuk menjaga kerahasiaan mengenai conclave.
Setelah semuanya memasuki ruangan, Master of Papal Liturgical Ceremonies akan mengucapkan "Extra omnes!" yang berarti "Yang lainnya, dipersilakan keluar!".
Usai frasa tersebut diumumkan, pintu kapel resmi dikunci. Hanya kardinal elektor dan staf-staf penting yang berada di dalam kapel.
Pada hari pertama conclave, pemungutan suara dilakukan satu kali.
Untuk memilih Paus baru, dibutuhkan mayoritas dua pertiga suara. Pada conclave kali ini, artinya seorang kandidat membutuhkan 89 suara dari 133 elektor, untuk dinyatakan sebagai Paus terpilih.
Apabila tidak ada yang mencapai ambang batas tersebut, pemungutan suara ulang akan diadakan.
Jika pada hari pertama conclave belum ada kandidat yang mendapatkan mayoritas suara, maka pemungutan suara hari kedua maksimal dilakukan empat kali dalam sehari yakni dua kali pada pagi hari dan dua kali pada sore hari.
Lihat Juga : |
Jika seorang Paus tidak dipilih dalam empat hari pertama conclave, maka pemungutan suara akan ditangguhkan pada hari kelima untuk memberi waktu untuk berdoa, refleksi, dan diskusi informal.
Setelah satu putaran selesai, surat suara akan dibakar.
Jika asap hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, artinya belum ada paus yang terpilih. Namun jika yang muncul dari cerobong adalah asap berwarna putih, maka menandakan Gereja Katolik telah memiliki Paus baru.
Dua conclave terakhir yang diadakan pada tahun 2005 dan 2013 berakhir pada akhir hari kedua pemungutan suara.
(tim/dna/rds)