The Beltran Levya Organization (BLO) pernah berperang dengan kartel Sinaloa pada 2008. Insiden ini menjadi yang paling berdarah terkait kartel di Meksiko.
Perang itu bermula saat gelombang kekerasan meletus di Culiacan, Sinaloa. Putra El Chapo, pemimpin Sinaloa, yang berusia 22 tahun tewas dibunuh 20 orang bersenjata usai keluar dari pusat perbelanjaan.
Pembunuhan besar-besaran pun pecah. Pada Mei, 116 orang tewas dibunuh di Cualican. Dari jumlah ini, 24 di antaranya merupakan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kartel Carillo-Fuentes atau yang dikenal kartel Juarez merupakan salah satu organisasi perdagangan narkoba yang paling kuat dan brutal di Meksiko.
Pada 1993, terjadi ledakan kejahatan kala kartel Juarez mengambil kendali kota di perbatasan antara Meksiko dan El Paso, Texas, demikian dikutip The Guardian.
Kartel Juarez muncul bertepatan dengan insiden feminicidio, pembunuhan ratusan perempuan di kota tersebut. Korban pertama adalah Angelica Luna Villalobos yang tubuhnya dibuang di lingkungan Alta Vista pada 1993. Sejak itu, 370 perempuan tewas dibunuh.
Lihat Juga : |
Kartel Tijuana juga dikenal sebagai Organisasi Arellano Felix. Kartel ini dipimpin Enedina Arellano Felix alias La Narcomami.
Kartel Tijuana bermarkas di kota dengan nama yang sama, yakni Tijuana. Mengutip Insight Crime, daerah itu merupakan lokasi strategis untuk menyelundupkan narkoba ke California Selatan.
Tijuana menjadi salah satu kartel berbahaya di Meksiko. Pada 2019, terjadi aksi pembunuhan besar-besaran di Kota Tijuana yang dituding akibat perang narkoba antara kartel setempat dengan Sinaloa.
Saat itu, The Guardian melaporkan Kota Tijuana berdarah karena mayat-mayat bergelimpangan di sembarang tempat.
(isa/bac)