Kronologi Tragis Malaysia Airlines MH17 Dirudal Milisi Pro Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 18 Mei 2025 15:05 WIB
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menetapkan Rusia bertanggung jawab atas tragedi jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di atas Ukraina pada 2014.
Bangkai pesawat MH17 yang ditembak jatuh rudal milisi pro Rusia. (REUTERS/PIROSCHKA VAN DE WOUW)

Bagaimana hasil penyelidikan?

Lima negara, yakni Belanda, Australia, Belgia, Malaysia, dan Ukraina membentuk Tim Investigasi Bersama (JIT) usai tragedi terjadi.

Pada 24 Mei 2018, JIT mengumumkan bahwa rudal yang menjatuhkan pesawat MH17 adalah milik militer Rusia.

Para penyelidik menyatakan "pesawat itu dihantam oleh hulu ledak 9N315M yang dibawa dengan rudal seri 9M38 dan diluncurkan oleh sistem rudal permukaan-ke-udara Buk."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini diketahui secara pasti berdasarkan bentuk pecahan peluru yang ditemukan di sekitar puing serta di tubuh sejumlah korban.

Kenapa pesawat melintas di atas wilayah konflik?

Pesawat MH17 bisa melintas di atas wilayah konflik Ukraina semata-mata karena Ukraina tidak menutup wilayah udaranya. Pada hari MH17 ditembak jatuh, 160 pesawat terbang di atas wilayah tersebut.

Hal seperti ini memang biasa terjadi di negara yang sedang dilanda konflik separatis. Menurut Dewan Keselamatan Belanda, jarang ada negara yang menutup wilayah udaranya karena konflik bersenjata.

Siapa saja para korban?

Para korban merupakan seluruh penumpang dan awak pesawat di penerbangan MH17 yang berjumlah 298 orang. Mereka terdiri dari 283 penumpang dan 15 awak kabin.

Jika dirinci, para korban merupakan warga dari 17 negara. Di antaranya yaitu 196 warga Belanda, 43 warga Malaysia, dan 38 warga Australia.

Apakah ada yang dihukum?

Pada 2022, pengadilan di Belanda memutuskan tiga pria bersalah atas peristiwa ini.

Mereka adalah Igor Girkin, mantan kolonel di dinas intelijen FSB Rusia yang saat itu memimpin angkatan bersenjata di Donetsk. Kemudian Sergey Dubinskiy, wakil Girkin yang memimpin kegiatan intelijen di Donetsk. Serta Leonid Kharchenko, warga Ukraina yang memimpin kelompok milisi pro-Rusia di Donetsk.

Dilansir dari ABC Net, ketiga pria ini tidak benar-benar dituduh menembakkan rudal ke MH17. Pengadilan menemukan bahwa mereka membantu membawa peluncur rudal ke Ukraina.

Bagaimana respons Rusia?

Rusia telah membantah terlibat dalam tragedi ini. Sejak awal, Rusia menolak bekerja sama dengan tim penyelidik karena merasa penyelidikan JIT "bias dan bermotif politik."

Kremlin juga ogah bekerja sama dengan pengadilan. Rusia tidak menyerahkan ketiga terdakwa kepada otoritas Belanda, sehingga ketiganya diadili secara in absentia.

(blq/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER