Setelah beberapa kali berkencan, Oei Hui Lan dan Wellington Koo semakin dekat. Oei Hui Lan bercerita Wellington Koo tidak pernah tidak memberikan bunga dan permen kepadanya.
"Kalau kebetulan saya sedang tidak ada di rumah, ia pun mencari saya sampai dapat. Suatu hari ketika sedang merawat tanganga saya di Salon Elizabeth Arden, ia muncul," ucap Oei Hui Lan.
Oei Hui Lan dan Wellington Koo pun akhirnya menikah pada 1920 di Kedutaan Besar China di Belgia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernikahan dilakukan terburu-buru lantaran saat itu Wellington Koo hendak diangkat menjadi wakil duta besar China di London.
Dalam memoarnya, Oei Hui Lan bercerita setelah menikah kehidupan pernikahan mereka tidak seperti kisah-kisah romantis dalam buku.
Oei Hui Lan bahkan bercerita malam pertama mereka menjadi suami istri ditemani sejumlah sekretaris Wellington Koo yang lembur di kamar hotel mereka lantaran sang suami sibuk bekerja.
"Paginya kami harus berangkat dengan kereta api ke Jenewa karena keesokan harinya Liga Bangsa-Bangsa (kini Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) dan Wellington Koo merupakan ketua delegasi China," ucap Oei Hui Lan.
"Perhatian Wellington Koo hanya untuk China. Ia memang orang yang diperlukan oleh China, tetapi bukan suami yang tepat untuk saya. Otaknya cemerlang, tetapi ia tidak mampu bersikap mesra dan menunjukkan kelembutan," paparnya menambahkan.
Dikutip dari web.archieve.org, pada 1923, Oei Hui Lan dan Wellington Koo pindah ke China usai sang suami diangkat menjadi Menteri Luar Negeri sekaligus Menteri Keuangan.
Selama tinggal di China, Negeri Tirai Bambu tengah dalam situasi krisis politik yang kerap disebut warlord era. Saat itu, berbagai faksi politik dengan sayap bersenjata berlomba menjadi penguasa.
Pada 1924, Wellington Koo diangkat sebagai pelaksana Perdana Menteri China untuk pertama kalinya. Kedua kali, ia diangkat untuk jabatan yang sama sekitar Oktober 1926- Juni 1927.
Di periode keduanya menjadi PM, dia juga sekaligus menjabat sebagai pelaksana Presiden China dan menjadikan sang istri, Oei Hui Lan, menjadi ibu negara China meski untuk waktu yang singkat.
Pada 1941, Oei Hui Lan pindah ke New York Amerika Serikat menemani dua anak laki-lakinya, Wellington Koo Jr dan Freeman Koo, sekolah di almamater sang ayah.
Pada 1958, Oei Hui Lan dan Wellington Koo memutuskan bercerai.
(tim/rds)