Bekerja sama dengan badan penelitian negara yang mengkhususkan diri dalam urusan Korea Utara dan unifikasi, Yonhap turut mengoperasikan portal yang berfungsi sebagai mesin pencari untuk berita terkait Korea Utara.
Dengan melakukan hal itu, Yonhap berupaya memberi manfaat kepada publik dengan sejumlah besar materi terkait Korea Utara yang terkumpul sejak mereka mengambil alih News Agency pada 1998.
Selain itu, Yonhap News, bekerja sama dengan Komite Kepresidenan untuk Persiapan Penyatuan, mengundang cendekiawan yang fokus dalam kajian Korea Utara dan menyelenggarakan simposium internasional tentang penyatuan kembali Korea setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan resmi di bagian misi, Yonhap juga menerangkan mereka berkontribusi terhadap reunifikasi di masa mendatang.
"Yonhap News berkontribusi pada koeksistensi damai kedua Korea [Korsel-Korut] dan memimpin era reunifikasi yang akan datang dengan melaporkan secara cepat dan akurat tentang Korea Utara."
Selama ini, Korut menjadi negara yang tertutup. Tak banyak informasi terkait situasi politik atau kondisi warga negara di sana.
Beberapa media asing kerap memberitakan Korut dengan narasumber dari lembaga think tank yang fokus soal kajian Korea Utara atau pembelot dari negara tersebut.
Korut dan Korsel kerap berselisih. Korut sering melakukan uji coba rudal yang diangggap berbahaya bagi negara tetangganya seperti Korsel dan Jepang.
Sementara itu, Korut kerap murka dengan Korsel yang menggelar latihan militer dengan sekutunya Amerika Serikat. Pemerintahan Kim Jong Un mengeklaim tindakan itu sebagai upaya invasi mereka ke Korut.
Korut dan Korsel sudah berpisah sejak Perang Korea berakhir pada 1953. Namun, kedua negara tersebut secara teknis masih bersitegang hingga sekarang.
(isa/bac)