Jejak Elon Musk Gabung Pemerintahan Trump hingga Resign

CNN Indonesia
Jumat, 30 Mei 2025 07:52 WIB
Berikut fakta-fakta perjalanan Musk gabung pemerintahan Trump hingga mengundurkan diri.
Elon Musk mengumumkan mundur dari jabatan penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Federal Amerika Serikat (DOGE) (via REUTERS/ALLISON ROBBERT)

4. Tesla diboikot

Gelombang protes dan boikot terhadap Tesla meluas di AS menyuarakan ketidakpuasan terhadap Musk dan Trump. Aksi demonstrasi terjadi di berbagai kota, termasuk Los Angeles, Philadelphia, Boston, dan New York pada Maret lalu.

Aksi boikot terhadap Tesla dipicu oleh peran Musk dalam pemerintahan Trump melalui DOGE. Kritikus menilai Musk memiliki pengaruh yang berlebihan dan memanfaatkan kedekatannya dengan Trump untuk kepentingan bisnisnya.

Protes ini muncul di tengah penurunan drastis penjualan Tesla secara global. Data terbaru menunjukkan penjualan kendaraan Tesla di Australia turun 72 persen pada Februari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara di Jerman anjlok hingga 76 persen. Saham Tesla juga mengalami penurunan hampir 50 persen sejak Desember 2024, mengakibatkan penurunan drastis dalam kekayaan bersih Elon Musk.

5. Ingin fokus di Tesla

Musk memang tidak menjelaskan secara detail alasan dirinya mundur dari pemerintahan AS. Namun, ia sudah mengisyaratkan keinginan meninggalkan jabatan itu dalam beberapa pekan terakhir.

Ia berniat mundur karena ingin mempunyai lebih banyak waktu mengelola Tesla. Keinginan itu tak lepas dari surutnya pasar Tesla selama tiga bulan pertama 2025 sebesar 13 persen.

Elon Musk baru-baru ini juga menegaskan dirinya akan tetap memimpin Tesla, setelah beredar rumor direksi perusahaan itu mulai mencari penggantinya sebagai CEO.

"Ya, kecuali saya meninggal," kata Musk menjawab pertanyaan apakah dirinya berkomitmen memimpin Tesla selama lima tahun ke depan, mengutip CNN, Rabu (21/5).



6. Kecewa soal anggaran

Elon Musk juga sempat mengkritik mahalnya biaya rancangan undang-undang pajak dan anggaran Partai Republik yang sedang dibahas di Kongres. Ia melontarkan kritik itu pada Selasa (27/5), sehari sebelum pengumuman mundur dari Gedung Putih.

Dalam kritiknya, Musk mengaku kecewa melihat besarnya biaya RUU yang justru memicu kenaikan defisit anggaran. Hal ini dinilai tak sejalan dengan inisiatif DOGE yang digencarkan dirinya di pemerintahan Trump.

"Sejujurnya, saya kecewa mendapati pengeluaran besar-besaran yang justru meningkatkan defisit anggaran, bukan hanya menguranginya, dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE," ujar Elon Musk kepada CBS News.

(fby/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER