Le Scouarnec pertama kali dilaporkan ke pihak berwenang Prancis oleh Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat pada 2004 karena kedapatan mencari gambar pelecehan anak di dark web.
Pada 2005, ia dihukum di pengadilan Prancis karena memiliki foto pelecehan anak dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Namun, pengadilan saat itu tidak memutuskan bahwa ia tak boleh lagi bertemu dengan anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Le Scouarnec terus mendapatkan pekerjaan bergengsi di rumah sakit di seluruh Prancis hingga pensiun pada 2017. Korban dan pegiat perlindungan anak marah terhadap fakta bahwa otoritas kesehatan Prancis seolah tutup mata karena terus mempekerjakan Le Scouarnec meskipun yang bersangkutan berkasus sebelumnya.
Para korban dan kelompok perlindungan anak telah mendesak pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap otoritas kesehatan Prancis mengenai bagaimana dokter bejat tersebut bisa terus berpraktik selama ini.
Michèle Cals, direktur rumah sakit Jonzac di Prancis barat, mengaku di persidangan bahwa ia tak menerima pantangan dari pihak RS untuk mempekerjakan Le Scouarnec pada 2008. Cals sendiri telah diberitahu Le Scouarnec mengenai hukumannya pada 2005 namun hanya memandang masalah itu sebagai kekesalan sang dokter karena berpisah dari istrinya.
Cals juga mengatakan hukuman Le Scouarnec pada 2005 tidak melarangnya untuk melakukan praktik terhadap anak-anak. Meski begitu, ia mengakui bahwa pihaknya salah karena "tidak menggali cukup dalam" mengenai hal ini.
Tidak semua korban Le Scouarnec menyadari bahwa mereka telah dilecehkan maupun diperkosa.
Beberapa korban baru mengetahuinya setelah penyidik menghubungi karena nama mereka tercantum dalam sebuah jurnal yang disimpan oleh Le Scouarnec.
Dalam jurnal itu, Le Scouarnec dengan cermat mendokumentasikan seluruh kebejatannya. Dua korbannya sampai bunuh diri beberapa tahun sebelum persidangan.
Le Scouarnec menggunakan kedok perawatan klinis dengan memanfaatkan pasien muda saat mereka sendirian di kamar rumah sakit.
"Saya tidak melihat mereka sebagai manusia," aku Le Scouarnec di persidangan.
"Mereka adalah tujuan fantasi saya," ucapnya.
Le Scouarnec mengeklaim bahwa aksi bejat pertamanya terjadi pada 1985 ketika dia memerkosa keponakannya yang berusia 5 tahun.
Kasus kekerasan seksualnya sendiri terungkap pada April 2017 ketika anak seorang tetangganya berusia 6 tahun memberi tahu ibunya bahwa ia telah menyentuhnya melalui pagar.
Penggeledahan pun dilakukan. Pihak penyelidik menemukan lebih dari 300 ribu foto; 650 file video pedofil, zoofil, dan scatologis; serta buku catatan di mana ia merinci seluruh aksi bejatnya, demikian dikutip dari CNN pada Rabu (28/5).
(blq/chri)