Perjalanan Menegangkan Kapal Bantuan Greta Thunberg Menuju Gaza

CNN Indonesia
Minggu, 08 Jun 2025 06:15 WIB
Sebuah kapal bantuan yang membawa 12 aktivis, termasuk pegiat iklim asal Swedia, Greta Thunberg, kini mendekati Gaza setelah mencapai pesisir Mesir.
Aktivis asal Swedia Greta Thunberg saat ikut demo pro Palestina. (REUTERS/Steven Knap)

Amnesty International pada Jumat (6/6) menggambarkan pelayaran ini sebagai "inisiatif solidaritas yang penting" dan menyatakan "tidak ada pembenaran" untuk menghalangi bantuan kemanusiaan di tengah apa yang disebutnya sebagai "salah satu bencana kemanusiaan terburuk buatan manusia di dunia."

Di atas kapal The Madleen terdapat warga negara dari Jerman, Prancis, Brasil, Turki, Swedia, Spanyol, dan Belanda. Mei lalu, kapal Freedom Flotilla lainnya, The Conscience, dilaporkan diserang drone saat dalam perjalanan ke Gaza, mendorong Siprus dan Malta untuk mengirimkan kapal penyelamat sebagai respons terhadap panggilan daruratnya. Saat itu tidak ada laporan korban jiwa.

Israel telah memberlakukan blokade angkatan laut di Gaza selama bertahun-tahun sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di wilayah Palestina. Freedom Flotilla Coalition sendiri didirikan pada 2010 untuk menentang blokade di Gaza dan mengirimkan bantuan kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersamaan dengan flotila ini, Global March to Gaza, inisiatif internasional lainnya yang bertujuan menarik perhatian pada blokade yang dilakukan Negeri Zionis tersebut. Mereka juga sedang mempersiapkan kampanye terkoordinasi. Kedua kelompok ini telah membentuk komite bersama untuk menyinkronkan upaya mereka.

Global March to Gaza berencana berkumpul di Kairo pada 12 Juni 2025 sebelum melakukan perjalanan dengan bus sehari kemudian ke Al-Arish dekat perbatasan Mesir dengan Gaza.

Dari sana, lebih dari 2.700 peserta dari setidaknya 50 negara akan berjalan kaki menuju sisi Mesir dari perbatasan Rafah, berkemah di sana selama beberapa hari sebelum kembali ke Kairo pada 19 Juni 2025.

Israel telah menghadapi kecaman internasional yang meningkat atas krisis kemanusiaan di Gaza, di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa seluruh populasi yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa berisiko mengalami kelaparan.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER