Sikap kerasnya pada penolakan pendirian negara Palestina dan kesukaannya pada perang, bisa dilacak pada masa kecil dan remaja. Netanyahu adalah satu-satunya PM Israel yang lahir di tanah Zionis itu. Dia menghabiskan masa kecilnya di Israel sebelum pindah bersama keluarganya ke Amerika Serikat.
Namun pada 1967, dia bergabung dengan angkatan udara Israel dan menjabat sebagai komandan elite. Dan pada perang Yon Kippur pada 1973, dia ikut sebagai kombatan di medan tempur melawan Libya, Suriah dan Mesir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah tidak berdinas di militer, dia ditugaskan sebagai duta besar Israel untuk PBB (1984-1988). Netanyahu juga pernah terpilih sebagai PM pada 1996-1999 dari Partai Likud. Partai Likud adalah partai konservatif dan nasionalis garis keras Israel. Mereka terdiri dari penganut ideologi Zionis terutama dari Yahudi Rusia.
Mengutip Britannica, saat didirikan pada tahun 1973, Partai Likud didominasi oleh blok Gahal yang terdiri dari Partai Herut (Kebebasan) dan Partai Liberal (Miflaget ha-Liberali). Herut berakar pada Zionisme Revisionis Vladimir Jabotinsky , yang populer khususnya di kalangan Yahudi Rusia pada tahun 1920-an dan 30-an.
Kelompok Herut yang resmi dibentuk pada tahun 1948, pernah dituding oleh Inggris sebagai teroris.
Pada awal abad ke-21, partai tersebut mengadopsi kebijakan yang menentang pembentukan negara Palestina dalam kondisi apa pun. Tidak heran bila sikap terhadap perjanjian Oslo yang menekankan perdamaian, mereka tolak.
Saat terpilih kembali menjadi PM pada 2022, Netanyahu juga ketua Partai Likud. Dia memenangkan pemilu dan berkoalisi dengan partai-partai garis keras seperti Partai Zionis Religius dan Partai Kekuatan Yahudi, yang sama-sama tidak mau mengakui kemerdekaan Palestina.
Kala itu sudah banyak yang meramalkan bahwa di bawah Netanyahu, Israel akan semakin brutal terutama kepada Palestina.
Tidak heran, latarbelakang masa muda, pengalaman bertempur serta karier politik telah membawa Netanyahu sebagi PM yang haus darah dan enggan mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
(imf/bac)