Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyatakan kemarahan serupa dalam unggahan di X. Netanyahu menyebut Iran akan "membayar harga yang mahal" atas serangan ini.
"Pagi ini, Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Be'er Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat mereka membayar harga yang mahal," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan kantor berita Iran, IRNA, di Telegram, target serangan Iran di Be'er Sheva, yakni "markas besar Komando dan Intelijen militer Israel serta kamp intelijen militer di Taman Teknologi Gav-Yam."
Fasilitas militer itu disebut terletak di sebelah RS Soroka.
Fasilitas kesehatan jadi sasaran serangan dalam perang kerap memicu kritik keras dari semua pihak. Hal yang sama kerap terjadi saat Israel menyerang Jalur Gaza di Palestina.
Israel selama ini seolah tak pandang bulu menyerang secara membabi buta berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, dalam agresinya di Gaza. Israel berdalih kelompok milisi Hamas beroperasi di sana.
Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 22 Mei 2025, Israel telah melancarkan 697 serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza sejak memulai agresi pada Oktober 2023.
Secara keseluruhan, serangan-serangan ini menewaskan sekitar 2.000 orang, termasuk staf medis, dan melukai ribuan orang lainnya.
Akibat serangan ini, dari 36 rumah sakit di Gaza, kini hanya 17-19 rumah sakit yang masih beroperasi. Itu pun secara parsial karena tiada listrik, air, dan bahan bakar imbas blokade Israel.
(blq/bac)