Jakarta, CNN Indonesia --
Rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit di Be'er Sheva, Israel selatan, hingga merusak gedung RS.
CNN melaporkan Soroka Medical Center rusak setelah sebuah rudal Iran mengenai bangunan RS pada Kamis (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami saat ini sedang menilai kerusakan, termasuk orang-orang yang terluka," kata seorang juru bicara Soroka Medical Center, dikutip dari CNN.
Video yang diunggah di Telegram memperlihatkan kerusakan di Soroka, yang merupakan salah satu rumah sakit terkemuka Israel. Beberapa struktur bangunan tampak rusak dan puing-puing berserakan di mana-mana.
Dari foto-foto yang beredar, asap hitam juga membubung tinggi dari area yang terkena hantaman rudal. Bagian dalam RS juga terlihat kacau balau, dengan pecahan di mana-mana dan atap yang roboh.
"Ini adalah pusat medis utama untuk seluruh wilayah Negev Israel. Dunia harus bicara," kata Wakil Menteri Luar Negeri Israel Sharren Haskel.
Menurut situs web, Soroka adalah salah satu pusat medis terkemuka di Israel yang memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 1 juta orang di selatan negara itu. Soroka berjarak 22 mil dari Jalur Gaza, Palestina, dan menjadi tujuan evakuasi utama bagi orang-orang yang terluka dalam perang.
Menteri Kesehatan Israel Uriel Buso mengamuk melihat serangan ini. Ia mengatakan serangan Iran ke RS Soroka merupakan "kejahatan perang."
"Ini adalah kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Iran," kata Buso, seperti dilaporkan Radio Angkatan Darat Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyatakan kemarahan serupa dalam unggahan di X. Netanyahu menyebut Iran akan "membayar harga yang mahal" atas serangan ini.
"Pagi ini, Iran menembakkan rudal ke Rumah Sakit Soroka di Be'er Sheva dan ke warga sipil di pusat negara. Kami akan membuat mereka membayar harga yang mahal," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.
Menurut laporan kantor berita Iran, IRNA, di Telegram, target serangan Iran di Be'er Sheva, yakni "markas besar Komando dan Intelijen militer Israel serta kamp intelijen militer di Taman Teknologi Gav-Yam."
Fasilitas militer itu disebut terletak di sebelah RS Soroka.
Fasilitas kesehatan jadi sasaran serangan dalam perang kerap memicu kritik keras dari semua pihak. Hal yang sama kerap terjadi saat Israel menyerang Jalur Gaza di Palestina.
Israel selama ini seolah tak pandang bulu menyerang secara membabi buta berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, Palestina, dalam agresinya di Gaza. Israel berdalih kelompok milisi Hamas beroperasi di sana.
Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 22 Mei 2025, Israel telah melancarkan 697 serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza sejak memulai agresi pada Oktober 2023.
Secara keseluruhan, serangan-serangan ini menewaskan sekitar 2.000 orang, termasuk staf medis, dan melukai ribuan orang lainnya.
Akibat serangan ini, dari 36 rumah sakit di Gaza, kini hanya 17-19 rumah sakit yang masih beroperasi. Itu pun secara parsial karena tiada listrik, air, dan bahan bakar imbas blokade Israel.