Amerika Serikat mendukung Israel secara militer, mengerahkan sistem pertahanan, serta melancarkan sendiri serangan udara ke situs nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. AS menyatakan serangan itu untuk menghentikan program nuklir Iran beberapa bulan.
Operasi "Midnight Hammer" melibatkan B‑2 stealth bomber AS yang mengebom tiga lokasi nuklir utama Iran, termasuk Fordow dan Natanz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi "Midnight Hammer" AS berlangsung selama sekitar 37 jam. Hanya mendarat untuk mengisi bahan bakar.
Iran meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Qatar sebagai balasan, namun tidak menyebabkan korban, sebagian besar dipantau dan dicegat.
Teheran sempat mengancam menutup Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dunia, jika AS terus menyerang Iran.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencak-mencak ke media AS, CNN dan New York Times perkara serangan Pentagon ke fasilitas nuklir Iran.
Trump kesal karena dua media terkemuka di AS itu memberitakan kondisi tiga fasilitas nuklir di Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan usai dibombardir bom GBU-57 dari jet pengebom siluman B-2, Minggu (22/6).
(zdm/bac)