Kenapa Banyak Warga Israel yang Kabur ke Siprus saat Digempur Iran?

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jun 2025 14:44 WIB
Warga zionis mengungsi ke luar Israel. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gelombang pelarian warga zionis masih berlangsung meski Israel dan Iran sepakat gencatan senjata selama sepekan.

Banyak di antara warga Israel yang memilih Siprus sebagai tempat pelarian. Mereka menggunakan kapal pesiar pribadi menuju Siprus, dikutip dari the Arab Weekly.

Sementara sebagian lainnya memilih pindah ke wilayah yang lebih tenang di dalam negeri.

Ini dilakukan untuk menghindari serangan rudal Iran yang mentargetkan pusat-pusat kota besar.

Harian Haaretz melaporkan pada Senin (26/6) bahwa puluhan kapal pesiar berangkat dari marina-marina di Israel setiap hari.

Terutama dari Kota Herzliya yang terletak di pesisir Laut Tengah.

Kota ini kini menjadi titik keberangkatan utama bagi mereka yang ingin mengungsi dari ancaman serangan rudal.

Sejumlah penumpang bahkan rela membayar ribuan dolar AS untuk pelayaran berisiko menuju Siprus Yunani, sebelum melanjutkan perjalanan ke negara lain.

Gelombang pelarian ini terjadi di tengah penutupan wilayah udara Israel. Puluhan pesawat komersial telah diam-diam dipindahkan ke luar negeri.

Namun, jutaan warga tetap tertahan di dalam negeri, di tengah serangan balasan rudal Iran yang dimulai oleh serangan udara besar-besaran Israel ke wilayah Iran.

Menurut Haaretz, grup-grup Facebook yang membahas evakuasi lewat laut kini dibanjiri komentar dari warga yang mencari tumpangan darurat.

Tingginya permintaan juga diikuti oleh penawaran. Para pemilik kapal menawarkan tempat untuk kelompok kecil berjumlah sekitar sepuluh penumpang per perjalanan.

Selain di Herzliya, operasi serupa juga dilaporkan terjadi di marina Haifa (wilayah utara) dan Ashkelon (selatan).

"Pada pagi hari, setidaknya seratus orang berkumpul di marina Herzliya," tulis Haaretz.

Otoritas Kependudukan Israel belum dapat menghitung skala pasti dari tingkah ini.

Sebagian besar mengaku sebagai non-residen atau ingin bertemu kembali dengan keluarga di luar negeri. Hanya sedikit yang secara terbuka mengakui mereka mengungsi akibat serangan rudal.

Tidak ada satu pun yang bersedia berbicara secara terang-terangan kepada media.

Seorang perempuan bernama Sharon terlihat melepas kepergian suaminya di dermaga.

"Begitu banyak kapal yang berangkat. Orang-orang panik," ujar Sharon.

Suaminya disebut berencana melanjutkan perjalanan dari Siprus ke London. Seorang pria bernama Adi mengatakan pelariannya adalah perjalanan sekali jalan.

"Saya pindah ke Portugal. Pasangan saya sudah tinggal di sana cukup lama," ujarnya.

Sementara itu, Haim, yang mengantar putranya Amir, menjelaskan bahwa Amir adalah seorang pebisnis yang sudah terjebak di Israel selama beberapa hari.

"Dia akan berlayar ke Larnaca, lalu terbang ke Milan. Dia bukan kabur, hanya melanjutkan hidup," kata Haim.

(zdm/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK